resmi mengalokasikan 1.000 unit rumah khusus bagi sebagai bentuk apresiasi atas peran mereka dalam menjaga fungsi kontrol .

Kebijakan ini diumumkan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dalam pertemuan lintas kementerian dan lembaga di Jakarta, Selasa (8/4/).

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh dan Digital , Kepala BPS Amalia A. Widyasanti, Ketua Umum Hendry CH Bangun, pimpinan Tapera, dan Direktur BTN itu, Maruarar menegaskan bahwa ini bukan bentuk kompromi terhadap independensi .

ini bukan untuk membungkam kritik. tetap harus memberitakan kebenaran dan menjalankan fungsi kontrol ,” tegasnya.

Maruarar menargetkan 100 unit pertama dapat diserahkan kepada penerima pada 6 Mei . Ia menyebut arahan Prabowo adalah bekerja cepat dan tepat sasaran, sehingga seluruh pemangku kepentingan diminta untuk mempercepat proses realisasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan bertanggung jawab memastikan validitas data penerima rumah secara by name by address. Sementara itu, penerima bantuan wajib memiliki sertifikat kompetensi. Pendataan akan dilakukan bekerja sama dengan konstituen Dewan .

Direktur Jenderal dan Media, Fifi Alyeda Yahya, menyatakan akan menggandeng organisasi profesi untuk memastikan ini menyasar yang benar-benar membutuhkan.

Ketua Hendry CH Bangun menyambut baik inisiatif ini. Ia menyebutkan bahwa dari sekitar 100 ribu di , lebih dari separuh belum memiliki rumah .

“Saya kira, lebih dari 50 persen belum punya rumah sendiri,” ujarnya.

perumahan ini ditujukan bagi yang belum memiliki rumah dan berpenghasilan di bawah Rp8 juta, atau Rp13 juta bagi yang telah menikah khususnya di wilayah Jabodetabek. Beberapa keuntungan dalam skema ini antara lain:

Bebas , BPTB, dan PGB

Uang muka hanya 1 persen

maksimal Rp185 juta (Jabodetabek) dan Rp165 juta (luar Jabodetabek)

Cicilan hingga 20 tahun dengan tetap 5 persen

Angsuran berkisar Rp950 ribu – Rp1,2 juta per

berharap rumah untuk dapat ditingkatkan. Ia menilai kebutuhan tempat tinggal layak bagi insan pers jauh melebihi angka 1.000 unit yang dialokasikan saat ini.

Sebelumnya, rumah telah diberikan kepada kelompok profesi seperti tenaga , guru, dan nelayan. Minggu depan, skema serupa akan diperluas bagi para tenaga migran.

Dengan sinergi lintas kementerian dan lembaga, berharap ini menjadi awal bagi peningkatan kesejahteraan tanpa mengintervensi .