JakartaInside.Com– secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Daya Anagata Nusantara (BPI ) dalam acara yang berlangsung di halaman tengah , , Senin (24/2).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk para pimpinan kementerian dan lembaga tinggi negara.

Turut hadir dalam peluncuran tersebut ke-7 dan ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, hadir pula Wakil Rakabuming Raka, Wakil ke-13 KH ‘ruf , Wakil ke-10 dan ke-12 , serta Wakil ke-11 Boediono.

Acara ini juga dihadiri oleh 65 duta besar dan 32 perwakilan negara sahabat, pimpinan keagamaan, ketua umum partai , pimpinan asosiasi pengusaha, serta senior seperti Prof. Emil Salim. Pimpinan media juga turut menyaksikan peluncuran lembaga strategis tersebut.

Dalam kesempatan itu, menandatangani Undang-Undang No. 1 Tahun tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 19 Tahun 2003 mengenai Badan Milik Negara () serta Peraturan No. 10 Tahun tentang dan Tata Kelola BPI .

“Saya juga telah menandatangani Keputusan No. 30 Tahun tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana BPI ,” ujar dalam sambutannya di Istana Merdeka.

sebelumnya menyatakan bahwa akan menjadi lembaga pengelola terbesar di , dengan konsep serupa holding Temasek dari Singapura.

nantinya akan mengelola aset senilai 900 miliar AS atau sekitar Rp 14.715 triliun (dengan Rp 16.350 per AS).

Badan ini bertujuan mengelola modal ke dalam proyek-proyek strategis yang berkelanjutan dan berdampak tinggi bagi .

Prabowo optimistis bahwa melalui pengelolaan yang efektif, dapat mencapai target pertumbuhan hingga 8 persen, seperti yang dicanangkan dalam visi pemerintahannya.