Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat kembali menyinggung tentang sistem informasi rekapitulasi () yang digunakan di pemilihan raya 2024. Menurut Arief, sebaiknya tidak ada lagi digunakan di pemilihan-pemilihan selanjutnya, satu di antaranya pemilihan 2024 pada akhir tahun ini. 

Arief menyampaikan kritik terhadap sistem yang dimaksud pada lanjutan sidang hasil Pileg 2024 ke Gedung MKRI, Ibukota Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024. Sidang yang disebutkan mendiskusikan perkara Nomor 20-01-04-01/.DPR-DPRD-XXII/2024 yang mana diajukan Partai terkait perolehan pendapat Partai di dalam DPRD .

Dalam permohonannya, Partai mempermasalahkan selisih perolehan pendapat Partai yang ada di rekapitulasi serta hasil hitungan saksi mereka. juga mempermasalahkan penghitungan pendapat yang muncul ke .

Arief pun berbicara untuk anggota yang digunakan hadir sebagai pemberi pernyataan ke sidang itu. “Kira-kira itu berarti sebagai bantu itu malah mengacaukan ya? Iya toh? Kalau begitu bahwa manual telah selesai, baik. Dicetak berdasarkan Sirekapnya. Itu kemudian jadi permasalahan,” ucap Arief.

Arief kemudian memberi catatan untuk Komisi Pemilihan Umum () untuk memperbaiki sistem perhitungan pengumuman yang mana akan digunakan di pemilihan 2024. Dia berujar perbaikan itu harus dilaksanakan agar tak ada polemik seperti di dalam .

“Pak Idham (Idham Holik, Komisioner ) ya. Dulu Situng, sekarang . Bagaimana ini kalau begitu? Ini adalah di dalam semua tingkatan, apalagi kemarin kita itu -nya jadi bermasalah. Memang bukan mampu digunakan, akibat bermasalah terus itu. Ya Pak Holik ya. Untuk catatan,” ujar Arief.

Arief pun menyampaikan bahwa pemilihan serentak yang akan diselenggarakan 27 November nanti akan datang meliputi lebih banyak dari 500 . Maka dari itu, kata dia, para pengurus Pemilihan Umum harus berhati-hati mendekati pesta demokrasi tersebut.

Sebelumnya, menyatakan akan menggunakan mobile untuk Pemilihan mendatang. Komisioner Idham Holik mengemukakan penyelenggaraan pada pemilihan 2024 dijalankan untuk keterbukaan .

“Kami akan menggunakan , tentunya apa yang mana berubah menjadi pertimbangan Mahkamah Konstitusi di putusan kemarin yang digunakan dibacakan, itu berubah menjadi rujukan kami di evaluasi dan juga perbaikan terhadap yang akan digunakan pada Pemilihan 27 November 2024 nanti,” ujar Idham ketika ditemui ke Kantor , , Selasa, 23 April seperti disitir Antara.

Artikel ini disadur dari Hakim MK Beri Catatan Soal Sirekap Menjelang Pilkada Serentak: Memang Tidak Bisa Digunakan