Pertarungan Timnas vs di 4 Nations World Series berlangsung mendebarkan dari awal hingga akhir. Kedua tim menampilkan permainan terbaik mereka di lapangan.

Duel yang berlangsung di International Velodrome ini menghadirkan kejutan. , yang menempati peringkat 50 , mampu mengimbangi permainan , tim peringkat ketiga .

Pelatih kepala , Matias Lucuix, menyoroti bagaimana pertandingan berjalan ketat hingga menit akhir. “Pertandingan ini berlangsung ketat dan sulit, dengan selisih hanya satu gol yang menentukan hasilnya,” ujar Matias, Kamis (30/1/).

Finalis tiga edisi terakhir Piala ini sempat tertinggal di awal laga. Namun, dengan ketenangan dan kematangan, berhasil bangkit dan membalikkan keadaan.

Meski mendapat perlawanan sengit, Matias mengaku tidak terkejut dengan permainan .

“Terkejut? Tidak juga. Terlepas dari hasilnya, fokus utama kami adalah proses pasca-Piala . Kami sedang menjalani proses sebagai runner-up dan terus berkembang sebagai tim. Kami masih memiliki dua pertandingan tersisa dan akan berusaha tampil lebih baik,” jelasnya.

Menurutnya, pertandingan pertama selalu penuh . “Senang bisa meraih kemenangan. Kami akan terus meningkatkan performa di laga berikutnya,” tutupnya.

memulai laga dengan . Pertandingan baru berjalan satu menit, mereka sudah berhasil menjebol gawang melalui gol Eihab Saiedahmed Mohamed.

Keunggulan mereka semakin bertambah hanya dua menit berselang. Eihab Saiedahmed Mohamed kembali berperan dalam gol kedua dengan memberikan assist ciamik yang mampu dikonversi menjadi gol oleh rekannya, Fahad Muhalhil S Rudayni. unggul 2-0 di awal laga.

tak tinggal diam. Mereka mencoba membalas, tetapi rapatnya pertahanan membuat mereka selalu kandas.

Setelah berkali-kali gagal, akhirnya memecah kebuntuan di menit ke-9. Angel Claudino mencetak gol spektakuler lewat tendangan kerasnya, memangkas ketertinggalan menjadi 1-2.

Momentum berpihak kepada . Mereka mencetak tiga gol beruntun lewat Angel Claudino, Dylan Vargas, dan Nicolás Rosa, membuat kedudukan berbalik menjadi 4-2.

Di tiga menit terakhir babak pertama, menerapkan power play. Strategi ini membuahkan hasil setelah Saleh Hawsawi mencetak gol cantik. Babak pertama pun berakhir dengan skor 4-3 untuk keunggulan .

Memasuki babak kedua, kembali mengejutkan . Abdullah Mohamad mencetak gol cepat yang membuat skor kembali imbang 4-4.

Namun, segera merespons. Agustin Plaza Teijon membawa timnya kembali unggul, sebelum gol tambahan membuat Argentina memperlebar jarak menjadi 6-4. mulai kesulitan menembus pertahanan lawan dan justru semakin tertinggal setelah gol bunuh diri, membuat Argentina memimpin 7-4.

terus berusaha mengejar ketertinggalan. Abdulleh Marzoug memperkecil selisih skor, tetapi Argentina segera merespons. Kevin Arrieta, yang masuk nominasi Pemain Terbaik , mencetak gol melalui tendangan bebas yang menjadi penentu kemenangan Argentina.

Menjelang akhir laga, kembali memangkas ketertinggalan menjadi 6-8 melalui Yahya Hussain. Tak lama kemudian, gol bunuh diri kembali terjadi, membuat skor berubah menjadi 7-8.

Meski tampil menekan di sisa , Argentina berhasil mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang berbunyi. Laga berakhir dengan kemenangan 8-7 untuk Argentina.

Pelatih kepala , Andreu Plaza, mengakui bahwa pertandingan berjalan di luar ekspektasi. “Kami mengira permainan akan lebih terkendali, tapi skor akhirnya cukup liar dan di luar dugaan,” ujar Plaza dalam konferensi pasca-laga.

Meski harus menelan kekalahan, Plaza tetap mengapresiasi keras timnya. Mencetak tujuh gol ke gawang Argentina bukanlah hal mudah.

“Kami sedikit kecewa karena tidak bisa menyamakan kedudukan, tapi tetap senang dengan performa tim,” tambahnya.

Kapten Timnas , Fahad Muhalhil, menilai pertandingan ini sebagai berharga bagi timnya. “Ini pertandingan yang sangat kuat melawan tim . InsyaAllah, lain kali kami bisa menang,” ujar Fahad.