Pada masa awal , penerapan Pancasila sebagai dasar menghadapi berbagai dan dinamika yang kompleks. Pancasila, yang disahkan pada 18 Agustus 1945, menjadi landasan ideologis dan filosofis bagi bangsa dalam yang , bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Namun, perjalanan penerapan Pancasila tidaklah mulus. Berbagai upaya untuk mengganti Pancasila dengan lain muncul, serta berbagai pemberontakan dan internal menguji ketahanan bangsa dalam mempertahankan Pancasila sebagai dasar .

Pada masa awal , menghadapi berbagai pemberontakan yang bertujuan untuk mengganti Pancasila dengan lain. Salah satu pemberontakan yang signifikan adalah pemberontakan Darul /Tentara (DI/TII) yang dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini bertujuan untuk mendirikan (NII) dan mengganti Pancasila dengan . Selain itu, pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun pada tahun 1948 juga menjadi ancaman serius bagi penerapan Pancasila. PKI berusaha mendirikan berideologi komunis yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Selain pemberontakan, penerapan Pancasila juga menghadapi dari berbagai gerakan separatis. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil bertujuan untuk membentuk sendiri yang terpisah dari Indonesia. Pemberontakan ini menambah kompleksitas dalam upaya mempertahankan Pancasila sebagai dasar . Selain itu, pemberontakan Angkatan Ratu Adil (APRA) yang dipimpin oleh Raymond Westerling juga menjadi ancaman bagi stabilitas dan penerapan Pancasila.

Meskipun menghadapi berbagai , pemerintah Indonesia pada masa awal tetap berkomitmen untuk menerapkan Pancasila sebagai dasar . Berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat penerapan Pancasila, termasuk melalui penyusunan dan . Pemerintah juga berusaha untuk mengatasi berbagai pemberontakan dan gerakan separatis dengan militer dan diplomasi.

Penerapan Pancasila pada masa awal juga melibatkan peran aktif dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. diajak untuk memahami dan menghayati Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga menjadi salah satu upaya penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.

Secara keseluruhan, penerapan Pancasila sebagai dasar pada masa awal Indonesia merupakan perjalanan yang penuh dan dinamika. Meskipun menghadapi berbagai ancaman dan pemberontakan, komitmen pemerintah dan dalam mempertahankan Pancasila sebagai dasar tetap kuat. Pancasila berhasil menjadi landasan ideologis yang kokoh bagi bangsa Indonesia dalam yang , bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.