– Memilih untuk tidak bisa sembarangan. Karena tidak semua cocok dengan semua jenis .

Untuk memilih yang cocok dengan jenis yang anda miliki, maka anda harus mengerti kode kode pada kemasan oli seperti SAE (viskositas oli), JASO dan API Service. Berikut adalah penjelasan tentang kode kode tersebut agar anda dapat membeli yang cocok untuk kebutuhan anda!

Kode Viskositas Oli (SAE)

Viskositas oli adalah nilai kekentalan oli yang disederhanakan berdasarkan angka. Nilai viskositas oli ini ditulis dalam kode SAE (Society of Automotive Engineering) yang merupakan lembaga yang mengatur standarisasi nilai viskositas oli.

Kode oli ini ditulis dengan perpaduan angka dan huruf, contohnya 20w50, 10w30 dan 0w20. Arti w dalam kode ini yaitu winter, yang berarti musim dingin.

Semakin besar angka depan sebelum huruf W, semakin kental pula untuk viskositas oli tersebut pada saat di suhu dingin. Misalnya oli dengan kode depan 20w mempunyai kekentalan yang lebih dibandingkan dengan oli dengan kode depan 15w pada saat suhu dingin.

Sementara itu, nilai di belakang huruf W, merupakan angka kekentalan oli pada saat suhu tinggi. Misalnya oli dengan kode SAE 5w30 memiliki viskositas lebih encer pada suhu tinggi dibandingkan dengan oli yang memiliki kode SAE 5w40

Oli yang memiliki viskositas encer memiliki sifat yang lebih mudah mengalir dibandingkan dengan oli yang memiliki viskositas yang lebih kental. Tetapi bukan berarti, oli yang lebih encer itu lebih baik untuk semua jenis ataupun sebaliknya.

Pasalnya, pemilihan oli berdasarkan viskositasnya harus disesuaikan berdasarkan panduan manual pemilik kendaraan.

Umumnya yang merupakan keluaran produksi dekade 2000an atau sebelum dekade tersebut, harus memakai dengan viskositas yang kental. Contohnya Honda Astrea, Honda Tiger, RX King dan Yamaha Crypton yang harus memakai oli dengan SAE 20w50 ataupun Yamaha Mio dan Yamaha Nouvo yang harus memakai oli dengan viskositas 20w40.

Sementara, untuk yang merupakan keluaran produksi dekade 2010an dan setelahnya, umumnya harus memakai oli dengan kapasitas yang lebih encer. Contohnya yaitu Yamaha Nmax dan Yamaha R15 yang harus memakai oli dengan SAE 10w40.

Walaupun begitu, beberapa keluaran produksi dekade 2000an yang harus memakai oli dengan viskositas yang encer. Contohnya adalah Honda Beat karburator yang harus memakai oli dengan SAE 10w30 ataupun Yamaha Scorpio yang harus memakai oli dengan SAE 10w40.

Kode JASO

JASO adalah akronim dari Automotive Standard Association yang merupakan lembaga asal Jepang yang yang mengecek standar kualitas oli. Kode JASO ini dapat dengan mudah ditemukan pada kemasan untuk .

Ada 2 jenis kode JASO pada untuk . Yang pertama adalah JASO MA yang berarti tersebut diperuntukan untuk dengan kopling basah seperti dengan jenis atau bebek. Yang kedua adalah JASO MB yang berarti tersebut diperuntukan untuk dengan kopling kering seperti skuter matic.

Hal ini dikarenakan oli dengan kode JASO MA dirancang untuk melumasi kopling pada dengan kopling basah agar pengendara tidak mengalami selip kopling.

Kode API Service

API adalah singkatan dari American Petrolium Institute yang merupakan lembaga yang mengkualifikasikan standar kualitas .

Kode API pada untuk ditulis dengan 2 huruf seperti API SG, API SL, API SN dan sebagainya.

Pada kode API, huruf S memiliki arti Spark, yang berarti oli tersebut digunakan untuk . Sementara pada huruf belakangnya memiliki arti oli tersebut ditunjukan untuk kendaraan dengan tahun produksi tertentu.

Berikut adalah daftar kode API untuk memilih .

  • API SG: untuk kendaraan tahun 1993 atau sebelumnya.
  • API SH: untuk kendaraan tahun 1996 atau sebelumnya.
  • API SJ: untuk kendaraan tahun 2001 atau sebelumnya.
  • API SL: untuk kendaraan tahun 2004 atau sebelumnya.
  • API SM: untuk kendaraan tahun 2010 atau sebelumnya.
  • API SN: untuk kendaraan tahun 2020 atau sebelumnya.
  • API SP: baru diperkenalkan pada Mei tahun 2020.

Walau sudah ada daftar rincian kode API di atas, tetapi akan lebih baik memilih oli dengan kode API yang ditunjukan pada manual .