Badan Pembinaan (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan pelestarian yang paling utama dilakukan melalui formal, yaitu usia dini (PAUD), TK, , SMP, , dan . “Di situ kita mulai dan diwajibkan sehingga nanti dari itulah melahirkan orang-orang yang memahami, kemudian melaksanakan yang di lapangan,” ujar Yudian usai menyerahkan ke Perpustakaan RI, Jakarta, Selasa.

Ia menilai sudah kehilangan selama 25 tahun yang dipinggirkan hanya menjadi bagian dari mata (). Namun, saat ini sudah menjadi utama.

Dengan begitu, akan terjadi keberlangsungan kontinuitas yang sudah dimulai dari 2022. Hal ini sudah dilaksanakan dan akan dievaluasi secara berkelanjutan. “Maka akan terjadi terutama kita yang dulu terputus itu dapat lagi sejak usia paling dini,” jelasnya. Sebelumnya, BPIP menyerahkan tujuh yang diterbitkan Kedeputian Bidang Pengkajian dan BPIP kepada Perpusnas RI.

Tujuh terbitan BPIP yang diserahkan ke Perpusnas RI adalah Garuda : Penciptaan Lambang ; Salam dan Salam ; Menemukan Kembali Api Melalui Kumpulan Pidato-pidato Bung Karno; Dalam Bingkai , Prespektif Lintas Iman, Dalam Bingkai , ; Dialektika dan Masa Depan Bangsa dan Sigma , Mengenyam Kepelbagaian Meneguhkan Keindonesiaan.

BPIP Yudian Wahyudi usai penyerahan tujuh di Perpusnas, Jakarta, Selasa (23/1/2024). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela