Sejumlah warga merasa khawatir jika berhenti mengupayakan kemudian memberikan bantuan kepada Kyiv untuk melawan pasukan .
Kecemasan itu muncul setelah pemerintah AS sempat terancam tutup atau government shutdown pada pekan ini usai Kongres gagal menyepakati UU anggaran federal terbaru.
Dewan Perwakilan (DPR) AS akhirnya meloloskan rancangan undang-undang pendanaan sementara untuk 45 hari ke depan. Namun, di tempat area UU ini disebut-sebut tak ada rincian anggaran untuk membantu Ukraina.
Ahli logistik Ukraina Tetiana Ostapchuk mengatakan belum mendengar banyak tentang RUU belanja sementara itu.
“Saya mampu mengatakan dengan pasti bahwa kita benar-benar membutuhkan dukungan dari negara lain, akibat kita tak mampu hanya melakukan sendiri,” kata Ostapchuk, dikutip CNN.
Ia kemudian berujar, “Bantuan sangat penting. Jika tiba-tiba Amerika tak lagi membantu kami, maka kami akan berjuang untuk mempertahankan tanah air kami, hingga sumber terakhir.”
Namun, Ostapchuk juga menyadari pada kenyataannya menjaga negara dari pasukan Rusia tak mudah lalu tetap memerlukan bantuan senjata.
Tak semata-mata Opstachuk, kepala akuntan di area dalam Ukraina Yulia Mueller juga memberi prediksi suram jika AS betul-betul menarik bantuan.
“Mungkin ada situasi pada area mana bantuan akan dihentikan, dikarenakan sebagian besar warga Amerika tak senang dikarenakan uang dia itu dikirim ke Ukraina, akibat Ukraina letaknya jauh, kemudian tiada ada ada ancaman terhadap AS,” ucap dia.
Di sisi lain, kata Mueller semua orang yang digunakan melihat kekejaman di dalam area Ukraina memahami bahwa hal ini juga dapat cuma menyebar ke negara lain.
“Jika Amerika berhenti membantu kami, akan ada konsekuensi yang digunakan sangat sulit bagi semua orang,” ungkap dia.
Bagi beberapa jumlah total warga dalam tempat ibu kota Ukraina, Kyiv, menganggap drama di area dalam Kongres tak tambahan dari kebisingan dalam tengah perang.
“Itu permainan warga Amerika. Dan Ukraina adalah tuan rumah untuk diskusi tersebut, ini perang internal,” kata petugas layanan Ukraina, Volodymyr Kostiak.
Menurut Kostiak, kepentingan strategis Amerika begitu besar sehingga Ukraina menjadi bagian mereka.
“Dan menurut saya pergulatan urusan kebijakan pemerintah internal tak akan terlalu mempengaruhi bantuan untuk Ukraina. Akan ada beberapa kesalahan, tapi itu tak signifikan.”
Kongres AS sempat menjadi sorotan lantaran dia nyaris tak meloloskan RUU anggaran. Jika tak lolos AS menghadapi penutupan sementara atau shut down government.
Lalu pada Minggu, Ketua DPR AS, Kevin McCarthy meloloskan RUU itu. Namun, di tempat dalam rancangan undang-undangan ini disebut tak ada tentang anggaran bantuan untuk Ukraina.
Beberapa anggota DPR menyatakan McCarthy akan menghasilkan secara terpisah RUU bantuan ke Ukraina.
Bantuan AS untuk Ukraina juga belakangan ini menjadi perbincangan. Sejumlah anggota DPR Partai Republik mempertanyakan anggaran belanja luar negeri AS yang digunakan dinilai berlebihan di area tempat tengah inflasi.
Sumber CNN Indonesia