JakartaInsideCom – Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan langkah penting dalam mempersiapkan calon guru yang berkualitas.

Dalam ini, studi kasus menjadi sarana untuk menggali permasalahan nyata di lapangan dan mencari solusi yang relevan.

Berikut adalah beberapa contoh studi kasus yang dapat menjadi inspirasi bagi dalam menyusun studi kasus mereka.

Contoh 1: Pemanfaatan Teknologi dalam PJOK

Deskripsi Studi Kasus: Kurangnya keaktifan dan partisipasi VII dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan (PJOK) di SMP Negeri 40 menjadi perhatian utama.

terlihat bosan, kurang antusias, dan cenderung pasif selama kegiatan . dan wawancara dengan mengungkapkan beberapa faktor penyebab rendahnya motivasi dalam PJOK:

  1. yang monoton: Guru cenderung menggunakan ceramah dan latihan fisik yang repetitif, kurang memanfaatkan media yang menarik dan interaktif.
  2. yang kurang relevan: yang disampaikan kurang dikaitkan dengan minat dan kebutuhan , sehingga kurang menarik perhatian mereka.
  3. Kurangnya variasi aktivitas: Kegiatan kurang bervariasi, didominasi oleh latihan fisik yang monoton dan kurang memberikan kesempatan bagi untuk mengeksplorasi kreativitas mereka.
  4. Kurangnya penggunaan teknologi: PJOK masih minim memanfaatkan teknologi, padahal sangat familiar dan tertarik dengan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Alternatif Solusi: Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diusulkan beberapa alternatif solusi:

  1. Menerapkan model project-based learning (PjBL): akan diajak untuk membuat proyek terkait PJOK, seperti merancang program latihan fisik, membuat video tutorial gerakan olahraga, atau menyusun poster tentang . ini akan mendorong untuk belajar secara aktif, , dan kolaboratif.
  2. Memanfaatkan Canva: ini dapat digunakan untuk membuat berbagai media yang menarik dan interaktif, seperti poster, infografis, presentasi, atau video. dapat belajar sambil berkreasi menggunakan Canva, sehingga menjadi lebih menyenangkan dan memotivasi.
  3. Memvariasikan aktivitas : Guru dapat mengombinasikan berbagai aktivitas , seperti permainan, diskusi kelompok, simulasi, atau studi kasus. Hal ini akan membuat lebih dinamis dan tidak membosankan.
  4. Memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif: Guru memberikan apresiasi atas dan pencapaian , serta memberikan saran perbaikan yang membangun.

Kesimpulan

Studi kasus menjadi sarana bagi calon guru untuk menggali permasalahan nyata di lapangan dan mencari solusi yang relevan.

Dengan memanfaatkan teknologi dan kreatif, kita dapat meningkatkan dan memotivasi untuk belajar dengan lebih baik.