Kondisi yang digunakan dimaksud belakangan terasa terutama di dalam tempat wilayah RI bagian selatan khatulistiwa memicu sebagian rekor suhu serta . Apa pemicunya?
“Sepekan hari terakhir ini, sebagian wilayah Indonesia mengalami fenomena suhu panas yang cukup terik pada siang hari,” kata Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, lalu juga Geofisika (BMKG), dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30).
Berdasarkan data BMKG, dia menyebut suhu maksimum terukur selama periode tanggal 22–29 September dalam beberapa wilayah Indonesia dengan kisaran suhu antara 35–38,0 derajat Celsius pada siang hari.
Suhu maksimum tertinggi dalam dalam RI selama periode itu mencapai 38 derajat Celsius di area area Kantor Stasiun Klimatologi Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/9) lalu Jumat (29/9); serta pada tempat Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (28/9).
Sementara, suhu maksimum dalam wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) berada pada kisaran 35–37,5 derajat C.
“Suhu maksimum hingga 37,5 derajat C terukur dalam dalam wilayah Tangerang Selatan pada tanggal 29 September 2023,” ungkap Guswanto.
Dalam keterangan terpisah, Guswanto memberi daftar wilayah dengan rekor suhu maksimum tertinggi sepekan terakhir:
– 23 September: 36,6 derajat Celcius pada dalam Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.- 24 September: 36,0 derajat Celcius pada Stasiun Meteorologi Kalimantan Selatan.- 25 September: 36,9 derajat Celcius dalam tempat Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.- 26 September: 38,0 derajat Celcius dalam dalam Stasiun Klimatologi Jawa Tengah.- 28 September: 37,9 derajat Celcius di tempat dalam Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka.- 29 September: 37,8 derajat Celcius di dalam tempat Stasiun Klimatologi Jawa Tengah.
Rata-rata suhu pekan ini melampaui rekor bulan sebelumnya.
Berdasarkan Buletin Informasi Iklim September, BMKG mengungkap suhu tertinggi pada Agustus tercatat pada Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda, Aceh, pada Jumat (4/8), dengan suhu 36,3 derajat Celcius.
Sementara, suhu terendah tercatat dalam area Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Nusa Tenggara Timur pada Selasa, 22 Agustus 2023, dengan suhu 10 derajat Celcius.
Rekor hujan
Tak cuma suhu, musim kemarau 2023 juga memicu beberapa rekor curah hujan minimalis.
Buletin Informasi Iklim September BMKG, data hingga 31 Agustus, juga mengungkap rekor curah hujan harian tertinggi mencapai 238,5 mm per hari dalam Karang Pulau, Bengkulu, pada Senin (18/8).
Sementara, wilayah yang mana digunakan paling jarang hujan, alias mengalami hari tanpa hujan (HTH), ada dalam NTT.
“HTH terpanjang terjadi pada Kabupaten Sumba Timur serta Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 126 hari,” demikian keterangan BMKG.
Hingga akhir Agustus, sebanyak 91,3 persen dari 4.385 total titik pengamatan mengalami hari tanpa hujan mengalami HTH dengan kategori sangat pendek hingga ekstrem panjang.
Pemicu panas
Guswanto mengungkapkan fenomena suhu panas terik hal itu terjadi lantaran beberapa kondisi dinamika atmosfer. Pertama, minim awan.
“Saat ini kondisi cuaca pada sebagian besar wilayah Indonesia terutama di area tempat Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca yang digunakan digunakan cerah serta juga sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari,” kata dia.
Kondisi ini, lanjutnya, menyebabkan penyinaran Matahari pada siang hari ke permukaan Bumi tak ada mengalami hambatan signifikan oleh awan pada atmosfer.
“Sehingga suhu pada siang hari dalam luar ruangan terasa sangat terik,” ucap dia.
Kedua, periode musim kemarau di dalam area sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di tempat area selatan ekuator, dengan sebagian daerah lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November.
“Sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.”
Ketiga, posisi semu Matahari yang dimaksud bergerak ke arah selatan ekuator atau khatulistiwa.
“Yang berarti bahwa sebagian wilayah Indonesia di tempat area selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran Matahari yang dimaksud dimaksud relatif tambahan intens dibandingkan wilayah lainnya,” jelas dia.
“Pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjauhi siang lalu pada siang hari.”
Keempat, faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, lalu tingkat kelembapan udara yang tersebut “memiliki dampak yang digunakan lebih tinggi banyak besar juga terhadap kondisi suhu terik dalam suatu wilayah seperti yang dimaksud terjadi saat ini pada beberapa wilayah Indonesia.”
“Kondisi fenomena panas terik ini diprediksikan masih dapat berlangsung dalam periode Oktober ini, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari,” tutur Guswanto.
BMKG pun mengimbau kepada rakyat untuk menjaga kondisi stamina tubuh, kecukupan cairan tubuh, “terutama bagi warga yang tersebut beraktivitas dalam luar ruangan pada siang hari supaya tiada terjadi dehidrasi, kelelahan, kemudian dampak buruk lainnya.”
Sumber CNN Indonesia