JakaraInsideCom Afief Ardhila dari DEEP mengimbau agar para pendukung pasangan calon (paslon) tidak terburu-buru mengklaim kemenangan sebelum hasil resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (). Ia menyoroti bahwa klaim sepihak yang kerap beredar di media sosial, khususnya Group, berisiko memicu kegaduhan di tengah .

Afief mengingatkan bahwa hasil resmi akan diumumkan setelah tahapan penghitungan selesai, yang dijadwalkan berakhir pada 16 2024. “Kita harus menunggu hingga tahapan penghitungan selesai di tingkat . juga dapat memantau perkembangan hasil melalui laman resmi ,” ujar Afief.

Ia menegaskan, jika ada pihak yang merasa tidak puas atau keberatan dengan hasil akhir , jalur telah tersedia melalui (). Hal ini diharapkan dapat mencegah atau kericuhan di tengah .

Dua Paslon Klaim Kemenangan

Klaim kemenangan mulai muncul dari dua pasangan calon. Pasangan nomor tiga, dan , berdasarkan data internal Badan (BSPN) PDI Perjuangan, menyebut telah memperoleh terbanyak dengan persentase 47%. Pasangan nomor dua, menurut data tersebut, memperoleh 39,32%, sementara pasangan nomor satu hanya mendapatkan 12,42%.

Tidak lama berselang, tim pasangan calon nomor dua yakni Qodratullah dan juga mengumumkan klaim kemenangan berdasarkan data internal mereka. Tim ini menyatakan pasangan mereka meraih 45,70% , sementara pasangan nomor tiga memperoleh 42,12%, dan pasangan nomor satu mendapatkan 12,18%.

Perbedaan klaim ini menimbulkan kebingungan di tengah , khususnya di kalangan pendukung masing-masing paslon. Afief mengingatkan bahwa hasil resmi hanya dapat dikeluarkan oleh , dan klaim sepihak seperti ini hanya memperkeruh suasana.

Pentingnya Menghormati Proses Resmi

Afief Ardhila mengajak seluruh elemen untuk bersikap tenang dan menghormati tahapan resmi . Ia juga meminta agar semua pihak, termasuk tim pendukung paslon, menjaga situasi tetap kondusif dengan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

“Kita harus bersabar menunggu hasil dari . Jika ada perbedaan pendapat terkait hasil , gunakan jalur yang telah tersedia, bukan membuat klaim atau pernyataan yang dapat memicu ketegangan,” tegasnya.

Dengan menghormati proses yang transparan dan akuntabel, diharapkan stabilitas di dapat tetap terjaga, dan hasil diterima dengan legowo oleh semua pihak.