Jakarta atau mengungkapkan peran air sangat sentral bagi hidup . menyoroti bahwa terlalu banyak maupun terlalu sedikit air dapat bermetamorfosis menjadi hambatan bagi .

“Kelangkaan air juga dapat mengakibatkan pertempuran dan juga sanggup menjadi sumber bencana,” kata ketika membuka High Level Meeting KTT World Water Pertemuan ke-10, , Senin, 20 Mei .

, pada keteranganya, mencatat bahwa memperkirakan kekurangan air dapat memperlambat pertumbuhan sampai 6 persen hingga tahun 2050. 

KTT World Water Pertemuan merupakan konferensi untuk menguatkan lalu kemitraan untuk mencari kemudian mengatasi air serta sanitasi. Pertemuan tingkat lebih tinggi dihadiri para seperti Pertama Menteri (PM) Tajikistan Qohir Rasulzoda, Sri lanka Ranil Wickremesinghe, Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, Wakil Utama Menteri Malaya Dato Sri Fadillah Bin Yusof, serta Wakil Awal Menteri Papua Nugini John Rosso.

Acara ini juga akan dihadiri oleh World Water Council (WWC) Loïc Fauchon, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis, mantan Hungaria Janos Ader, utusan khusus Prancis Barbara Pompili, lalu utusan khusus Belanda Meike van Ginneken.

World Water Council (WWC) Loïc Fauchon, pada sambutannya, memohonkan para yang digunakan hadir untuk menekankan komitmen dan juga kesepahaman menghadapi air . “Karena air adalah kebijakan pemerintah serta kedepannya diplomasi air akan menguat,” kata ia di forum yang mana sama.

, di sambutannya, menjelaskan, Negara telah lama meningkatkan kekuatan air pada 10 tahun terakhir dengan merancang 42 ; 1,18 jt hektare irigasi; 2.156 kilometer pengendali banjir serta pengamanan pantai dan juga merehabilitasi 4,3 jt hektare irigasi. 

Pemerintah, juga, kata memanfaatkan air untuk mendirikan pembangkit listrik tenaga Surya. Misalnya terapung di waduk cirata sebagai terbesar di dalam Tenggara. 

negara menyatakan Air akan terus konsentris menggerakkan tiga hal. Pertama meningkatkan prinsip solidaritas dan juga inklusivitas untuk mencapai bersatu teristimewa bagi negara-negara pulau kecil kemudian yang digunakan mengalami kelangkaan air.

Yang kedua, memberdayakan hydro diplomacy untuk kerja serupa konkret kemudian inovatif, menjauhi persaingan pada pengelolaan sumberdaya air lintas batas. Yang ketiga menguatkan political leadership sebagai kunci berubah-ubah kerja sebanding menuju ketahanan air berkelanjutan.

“Kita butuh upaya sama-sama untuk melindungi air,” kata . Eks Pemuka ini mengemukakan mengangkat empat inisiatif baru yaitu penetapan world lake day, yang dimaksud kedua establishment center of excellence di , yang dimaksud ketiga tata kelola air berkelanjutan di negara pulau kecil, juga yang keempat penggalangan proyek-proyek air.

ini disadur dari Di KTT World Water Forum, Jokowi Ingatkan Kelangkaan Air Dapat Memicu Perang