Jakarta – Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Luluk Nur Hamidah menanggapi kritik Sekjen PBNU Saifullah Yusuf yang menyampaikan merek lamban pada menanggapi penetapan KPU menghadapi hasil Pilpres 2024.
Menurut Luluk, pada waktu ini prioritas PKB yakni untuk meluruskan konstitusi dan juga mengawal dugaan kecuraan Pemilihan Umum 2024.
“Yang paling pokok bagi kami adalah untuk meluruskan bilamana ada dugaan-dugaan yang tersebut terkait dengan kecurangan lalu itu yang tersebut sedang kami lakukan kemudian kita berharap bahwa MK (Mahkamah Konstitusi) itu lah yang mana bermetamorfosis menjadi benteng akhir untuk menegakkan konstitusi,” kata Luluk, pada waktu dihubungi Tempo pada Kamis, 21 Maret 2024.
Menurut Luluk, setiap kecurangan mempunyai hak untuk dikoreksi. Setiap kandidat mempunyai hak untuk mendapatkan keadilan. Saat ini, pasangan calon (Paslon) nomor urut satu, Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sedang menempuk jalur MK. Luluk menilai, ini menunjukkan kedewasaan Cak Imin selaku Ketua Umum PKB untuk menggunakan saluran konstitusi pada melakukan segenap koreksi berhadapan dengan bervariasi dugaan ketidakberesan Pilpres.
“Maka kita harus menempuh langkah-langkah konstitusional yang mana terkait dengan dugaan-dugaan kecurangan dari mulai serangkaian hingga hasil akhir ini. Saya kira itu yang digunakan sedang dikakukan Cak Imin,” imbuh Luluk.
Lebih lanjut, Luluk mengatakan, konstitusi juga menyediakan sarana untuk diwujudkan gugatan melawan beraneka sengketa yang dimaksud dianggap itu terjadi.
“Lebih penting lagi disampaikan juga oleh Cak Imin juga Mas Anies bahwa ini tidak sekadar kalah dan juga menang, ini bukanlah sekadar bicara kecurangan yang tersebut sifatnya kuantitatif,” kata dia.
Kemudian Luluk juga menjelaskan, fokus PKB pada waktu ini juga untuk mempertahankan kata-kata 40 jt pendatang lebih tinggi yang dimaksud menggalang Paslon nomor urut satu.
“Apalagi pada saat 62,2 persen rakyat Tanah Air di surveinya Kompas juga memberikan penguatan untuk langkah-langkah kebijakan pemerintah yang itu sanggup dijalankan oleh PKB dan juga DPR yang digunakan lain. Itu artinya, pemilihan ini nggak baik-baik aja,” ujar dia.
Gus Ipul Diminta Fokus Urus NU
Dalam keterangannya, Luluk juga memohon Gus Ipul untuk fokus ke pengurusan organisasi dalam Nahdlatul Ulama (NU).
“Gus Ipul sebaiknya fokus ngurus NU dan juga penataan kelembagaannya NU, saya kira lebih lanjut bagus. Sejak awal kita ini menghargai sikap PBNU yang digunakan katanya harus netral lalu tidak ada terlibat ya ke di urusan politik praktis,” lanjut Luluk.
Sebelumnya, Gus Ipul mengkritisi PKB yang mana dinilai lamban memberi respons terhadap hasil Pemilihan Umum 2024 yang sudah pernah ditetapkan KPU. Ia membandingkan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang digunakan dengan segera menyatakan menerima hasil Pilpres 2024.
Terkait dengan sikap PKB, Luluk yakin, nantinya akan ada sikap yang dimaksud diambil. Namun, pada waktu ini pihaknya masih akan fokus untuk memproses pelaporan dugaan kecurangan di MK.
Artikel ini disadur dari Disebut Lamban Respons Hasil Pilpres, PKB: Setiap Ada Kecurangan Punya Hak untuk Dikoreksi