– Acara Diskusi Publik yang digelar oleh INSTRAN ( Transport Society) hari ini mengangkat topik penting mengenai peran strategis transportasi dalam mendukung pembangunan kawasan transmigrasi di ,acara ini berlangsung di Hotel , ,(3/12). dan dihadiri oleh berbagai pejabat dan praktisi terkait.

Hadir sebagai narasumber utama, Robi Suherman Ponglabba, S.T., M.T., Direktur Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Ditjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKT).

Kementerian Transmigrasi, menyampaikan harapannya terhadap Perum dalam meningkatkan aksesibilitas dan infrastruktur transportasi di kawasan transmigrasi yang masih tertinggal.

Selain Robi, acara ini juga dihadiri oleh Desty Arlaini, Asisten Deputi Bidang Jasa Kementerian , Irly Saritini, Kasubdit Angkutan Orang Antar Kota Direktorat Angkutan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Drs. Indra Purnama, Plh. 

Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan , serta Syauqi Kamal, Kasubdit Perencanaan Teknis Pembangunan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Umum.

Robi Suherman dalam paparan-nya mengungkapkan bahwa transportasi memainkan peran vital dalam mendukung perkembangan dan kualitas hidup masyarakat di kawasan transmigrasi. 

Meskipun beberapa kawasan transmigrasi telah terhubung dengan ke kota besar, masih banyak yang membutuhkan perbaikan infrastruktur agar dapat dilalui kendaraan biasa.

“Di kawasan transmigrasi, banyak yang sudah bisa diakses, tetapi masih banyak pula yang memerlukan sentuhan agar bisa dilalui kendaraan biasa. 

Beberapa bahkan membutuhkan kendaraan khusus yang selama ini hanya bisa diakses dengan kendaraan modifikasi,” ujar Robi. Ia berharap dapat memperluas layanan transportasinya untuk menjangkau kawasan-kawasan tersebut.

Robi juga membagikan pengalamannya setelah mengunjungi seperti Sulawesi Tengah dan , yang menunjukkan akan transportasi lebih efisien untuk meningkatkan konektivitas di tersebut. 

“Beberapa kawasan di sana masih membutuhkan kendaraan besar yang kuat untuk melewati yang lebih berat,” tambahnya.

Selain transportasi, Robi menjelaskan bahwa transmigrasi kini mengadopsi paradigma baru yang berfokus pada pembangunan dan kesejahteraan sosial masyarakat, bukan hanya pemindahan penduduk.

transmigrasi sekarang tidak hanya pemindahan penduduk, tetapi lebih kepada peningkatan , , dan kesejahteraan masyarakat. 

Dengan adanya infrastruktur yang lebih baik, kami berharap kawasan transmigrasi bisa sejajar dengan lainnya di ,” jelas Robi.

lDalam diskusi yang turut menghadirkan Djoko Setijowarno, Akademisi Unika Soegijapranata, pembahasan juga difokuskan pada potensi dalam memperbaiki transportasi di kawasan transmigrasi. 

Djoko Setijowarno menyatakan bahwa memiliki kapasitas untuk menjangkau kawasan yang lebih ekstrem dengan menggunakan kendaraan besar yang dapat mengangkut lebih banyak orang dalam sekali perjalanan.

“Transportasi murah dan efisien akan sangat membantu masyarakat di kawasan transmigrasi yang selama ini mengandalkan kendaraan dengan biaya yang tinggi dan tidak efisien,” ujar Djoko.

Robi juga menggarisbawahi pentingnya antara pemerintah, , dan sektor swasta dalam mempercepat pembangunan di kawasan transmigrasi, khususnya dalam hal infrastruktur transportasi.

“Ke depan, kami akan terus mengupayakan agar pembangunan kawasan transmigrasi tidak hanya fokus pada fisik, tetapi juga pada kualitas hidup masyarakat. 

Dengan yang lebih erat, kami berharap pembangunan di kawasan transmigrasi bisa lebih cepat dan memberi besar bagi masyarakat,” kata Robi.

Sebagai penutup, Robi mengungkapkan harapannya agar terus berperan dalam memperkuat transportasi di kawasan transmigrasi, terutama di wilayah yang lebih sulit diakses. 

Dengan transportasi yang lebih terjangkau dan efisien, ia berharap masyarakat di kawasan transmigrasi akan merasakan besar dari pembangunan yang sedang berlangsung.

Diskusi Publik INSTRAN ini menjadi momentum penting dalam mengangkat isu transportasi di kawasan transmigrasi dan menunjukkan bagaimana peran sektor transportasi, khususnya , dapat mempercepat pembangunan di yang masih tertinggal. 

Diharapkan, antara berbagai pihak yang terlibat dapat mempercepat peningkatan kualitas hidup masyarakat transmigrasi dan sekitarnya.

Dengan peran strategis , Robi berharap akses transportasi di kawasan transmigrasi akan semakin baik, yang pada gilirannya akan mendorong pembangunan yang lebih merata di seluruh Indonesia.