JakartaInsideCom– Pengacara Deolipa Yumara mendampingi petugas pemadam kebakaran, Sandi Butar Butar, bersama tim dari Damkar Depok dalam pelaporan dugaan korupsi terkait peralatan pemadam kebakaran yang rusak dan kurangnya perawatan di Kota Depok. Laporan ini diserahkan langsung ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok pada Senin pagi.
Deolipa dan Sandi tiba di Kejari Depok sekitar pukul 10.45 WIB, membawa dokumen dan bukti pendukung. Laporan tersebut diterima oleh pihak Kejari melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dan akan diteruskan ke Kepala Kejaksaan Negeri Depok (Kajari) untuk disposisi lebih lanjut ke bagian Intelijen.
“Beliau sudah membawa dokumen dan bukti-bukti, termasuk foto-foto terkait kondisi peralatan yang rusak,” kata Deolipa Yumara saat ditemui di lokasi.
Deolipa menyatakan bahwa dugaan korupsi ini cukup kuat karena banyaknya pengaduan dari petugas mengenai kondisi peralatan yang tidak pernah diperbaiki. Menurutnya, kerusakan peralatan ini telah berlangsung lama, namun tidak ada tindakan dari pihak terkait untuk melakukan perbaikan atau perawatan yang semestinya.
“Peralatan yang rusak tidak pernah diperbaiki, dan perawatan pun minim. Ini jelas membahayakan masyarakat,” tambah Deolipa.
Selain itu, Deolipa juga menyoroti sikap abai Pemerintah Kota Depok, termasuk wali kota dan wakil wali kota, terhadap keselamatan warga yang bergantung pada kinerja Damkar. Ia menekankan bahwa petugas Damkar adalah garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa dan harta benda warga, namun perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan mereka sangat minim.
Sandi Butar Butar, dalam pernyataannya, berharap agar pemerintah Kota Depok dan penegak hukum dapat segera menindaklanjuti laporan ini. Menurutnya, masalah tidak terletak pada pengadaan alat, melainkan pada distribusi dan perawatan alat–alat tersebut. Ia menegaskan bahwa para petugas Damkar, termasuk yang berstatus honorer, siap memberikan kesaksian terkait hal ini.
“Kami di lapangan siap menjadi saksi soal perawatan alat. Semua anggota Damkar honorer juga siap memberi kesaksian,” ujar Sandi.
Sandi menambahkan bahwa dampak dari kondisi ini langsung dirasakan oleh masyarakat Kota Depok, terutama dalam situasi darurat seperti kebakaran. Penanganan musibah sering kali tidak maksimal akibat alat–alat yang tidak berfungsi dengan baik.
Deolipa berharap laporan ini menjadi titik awal perubahan dalam prioritas pemerintah Kota Depok, khususnya dalam memastikan keselamatan petugas Damkar dan warga Depok jika terjadi musibah.
“Kesejahteraan petugas Damkar harus diutamakan demi memberikan keamanan bagi warga Depok,” tegas Deolipa.