Yanuar Catur Pamungkas – Praktisi Komunikasi Digital
TikTok, sebuah platform media sosial yang telah merevolusi cara orang berinteraksi dengan konten video, menampilkan fenomena yang dikenal sebagai “For You Page” (FYP). FYP adalah halaman yang pertama kali dilihat pengguna saat membuka aplikasi TikTok, menampilkan kumpulan video yang direkomendasikan secara algoritmis berdasarkan preferensi dan perilaku pengguna. Fenomena FYP telah menjadi pusat perhatian dalam studi komunikasi karena perannya dalam membentuk tren, budaya populer, dan bahkan status sosial di era digital terutama bagi generasi millenial dan z yang merupakan pangsa pasar atau pengguna utama mereka saat ini.
Determinisme Teknologi dan “Medium is the Message”
Salah satu teori komunikasi yang relevan dalam memahami fenomena FYP TikTok adalah Teori Determinisme Teknologi yang dikemukakan oleh Marshall McLuhan. Dalam teorinya, McLuhan menyatakan bahwa “medium is the message,” yang berarti bahwa media itu sendiri merupakan pesan yang disampaikan, terlepas dari konten yang disampaikan melalui media tersebut. Dalam konteks FYP, TikTok sebagai medium bukan hanya alat untuk menyalurkan konten, tetapi juga berperan sebagai agen yang membentuk cara orang berinteraksi, berkomunikasi, dan memahami dunia.
FYP adalah contoh sempurna dari bagaimana TikTok, sebagai medium, membentuk pengalaman pengguna. Dengan algoritma canggih yang mengatur konten apa yang muncul di halaman FYP, TikTok menciptakan sebuah ekosistem di mana popularitas dan visibilitas ditentukan oleh platform itu sendiri, bukan oleh pengguna atau audiens secara langsung. Ini mencerminkan bagaimana teknologi komunikasi modern memiliki kekuatan untuk menentukan apa yang dianggap penting, menarik, dan layak untuk dilihat.
Teori Agenda Setting: Mengatur Perhatian Publik
FYP TikTok juga dapat dianalisis melalui Teori Agenda Setting, yang mengemukakan bahwa media memiliki kemampuan untuk mempengaruhi apa yang dianggap penting oleh publik dengan cara mengatur agenda informasi. Dalam kasus TikTok, algoritma FYP berfungsi sebagai penjaga gerbang (gatekeeper) yang memilih konten mana yang akan ditampilkan kepada jutaan pengguna. Ini berarti bahwa apa yang dilihat di FYP dapat mempengaruhi tren global, opini publik, dan bahkan keputusan individu.
Dengan menempatkan konten tertentu di FYP, TikTok secara efektif mengatur apa yang menjadi perhatian utama pengguna. Misalnya, video yang viral di FYP dapat dengan cepat menjadi topik percakapan di berbagai platform sosial lainnya, menunjukkan bagaimana TikTok memiliki kekuatan untuk mempengaruhi narasi dan tren dalam skala global. Ini adalah manifestasi modern dari agenda setting di mana media digital, melalui algoritma, memiliki peran yang signifikan dalam membentuk wacana publik.
Teori Kultivasi: Pengaruh Jangka Panjang FYP
Selain mengatur agenda, FYP TikTok juga dapat dilihat melalui lensa Teori Kultivasi, yang dikembangkan oleh George Gerbner. Teori ini menyatakan bahwa paparan berulang terhadap media dapat membentuk persepsi individu tentang realitas sosial. Dalam konteks FYP, paparan berulang terhadap jenis konten tertentu dapat mempengaruhi cara pengguna memahami dunia di sekitar mereka.
Sebagai contoh, jika FYP secara konsisten menampilkan konten yang glamor, penuh kesuksesan, dan kehidupan mewah, pengguna mungkin mulai menginternalisasi pandangan bahwa kesuksesan dan kebahagiaan hanya dapat dicapai melalui kekayaan dan ketenaran. Sebaliknya, FYP yang menampilkan konten edukatif dan inspiratif dapat membentuk persepsi yang lebih positif tentang pendidikan dan pengembangan diri. Dengan demikian, FYP tidak hanya mencerminkan tren saat ini tetapi juga berpotensi mempengaruhi dan membentuk persepsi jangka panjang pengguna tentang realitas sosial.
Fenomena FYP TikTok adalah cerminan dari bagaimana teknologi dan media digital modern memiliki kekuatan yang signifikan dalam membentuk budaya, opini publik, dan bahkan realitas sosial. Melalui perspektif ilmu komunikasi, kita dapat memahami bahwa TikTok, sebagai medium, memainkan peran yang jauh lebih besar daripada sekadar alat untuk berbagi video. Algoritma FYP bertindak sebagai agen komunikasi yang menentukan apa yang dilihat, dibicarakan, dan diyakini oleh jutaan pengguna di seluruh dunia.
Dengan demikian, mempelajari fenomena FYP TikTok bukan hanya tentang memahami cara kerja algoritma, tetapi juga tentang mengungkap dampak sosial dan budaya yang lebih luas yang ditimbulkannya. Sebagai platform yang sangat berpengaruh, TikTok menunjukkan bagaimana media digital dapat membentuk dan bahkan mendikte arah perkembangan budaya populer dan persepsi sosial di era modern.