JakartaInsideCom– Gerakan (GEMAH) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung pada Jumat (13/09/2024) siang. Mereka agar segera mencopot Muhammad Idris, anggota , dan Junaedi, Bupati Kepulauan Seribu, atas dugaan keterlibatan dalam kepemilikan dan penjualan tiga di Kelurahan Panggang, Kepulauan Seribu.

Ketua Koordinator Aksi GEMAH, Arzan, dalam orasinya menyebutkan bahwa ketiga yang dipermasalahkan adalah Gosong, Peniki, dan Kaliage. “Ketika pemerintah sedang gencar melibas mafia , muncul penjualan tiga yang diduga melibatkan pejabat dan ,” ungkap Arzan.

Arzan menambahkan bahwa dugaan tersebut tak hanya melibatkan Muhammad Idris dan Junaedi, namun juga pejabat lain di Badan Pertanahan (BPN) dari tingkat hingga pusat. GEMAH meminta Kementerian ATR/BPN turun tangan untuk memberantas mafia dan memeriksa oknum-oknum yang terlibat dalam penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) tersebut.

Menurut Arzan, Gosong, Peniki, dan Kaliage merupakan aset pemerintah, namun telah diperjualbelikan oleh sejumlah oknum pejabat kepada pihak-pihak tertentu. “ tersebut dijual kepada cukong dan oknum serta petinggi partai,” tegasnya.

GEMAH juga menyuarakan kekhawatiran terkait keabsahan dan legalitas transaksi penjualan tersebut. Mereka meminta , , dan untuk segera menyelidiki ini guna memastikan transparansi dan mencegah pelanggaran yang lebih luas.

“Penjualan ini memunculkan keresahan di kalangan , sehingga perlu pengusutan mendalam,” ujar Arzan. Dia menegaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk mengungkap fakta di balik dugaan penjualan dan melindungi aset .

Setelah aksi di depan gedung DKI, berlanjut di depan Tower di Gondangdia, Menteng, , dengan tuntutan yang sama.