JakartaInsideCom – Gerhana bulan total kembali terjadi pada bulan Maret 2025, tepatnya tanggal 13-14 Maret.
Melansir dari laman NASA, gerhana terjadi mulai dari fase parsial pada 13 Maret pukul 22.57 sampai 14 Maret pukul 05.00. Fase total mulai terjadi pada pukul 01.26 sampai 02.31, dengan gerhana maksimum yang terjadi pada pukul 01.58.
Gerhana bulan terjadi ketika posisi matahari, bumi, dan bulan tepat atau hampir membentuk garis lurus dan bulan sedang berada dalam fase bulan purnama.
Pada gerhana ini terkenal dengan sebutan fenomena blood moon.
Bulan nampak berwarna merah jingga saat berada di bagian tergelap bayangan bumi atau umbra.
Menurut perhitungan Time and Date, terdapat sejumlah wilayah yang dapat melihat secara jelas fenomena blood moon kali ini, yaitu wilayah AS, Kanada, Amerika Utara, dan Selatan.
Di wilayah barat Eropa, bulan akan terbenam di bawah cakrawala selama beberapa bagian gerhana di beberapa lokasi. Sedangkan di Australia dan Selandia Baru sebaliknya, bulan akan berada pada posisi terbit.
Posisi ini membuat gerhana sulit terlihat karena bayangan gelap bumi membuat bulan jauh lebih redup.
Jadwal Gerhana Bulan Total
Penumbra
- Pacific Daylight Time (PDT): 13 Maret, 20:57
- Eastern Daylight Time (EDT): 13 Maret, 23:57
- Coordinated Universal Time (UTC): 14 Maret, 03:57
- Indonesia (WIB): 14 Maret, 10:57
Gerhana Sebagian
- PDT: 13 Maret, 22:09
- EDT: 14 Maret, 01:09
- UTC: 14 Maret, 05:09
- Indonesia (WIB): 14 Maret, 12:09
Gerhana Total
- PDT: 13 Maret, 23:26
- EDT: 14 Maret, 02:26
- UTC: 14 Maret, 06:26
- Indonesia (WIB): 14 Maret, 13:26
Meskipun fenomena ini tidak dapat terlihat di Indonesia, namun tetap ada sejumlah dampak yang akan terasa. Seperti misalnya cuaca dan ketinggian air laut.
Oleh karena itu, diharapkan masyarakat tetap berhati-hati dan tetap memantau info terkini dari BMKG.