Beirut

Kelompok yang mana didukung pada melontarkan peringatan keras terhadap negeri Israel pasca negara itu menggempur gedung konsulat Teheran ke , , hingga menewaskan beberapa personel Garda Revolusi .

menegaskan Tel Aviv akan membayar berhadapan dengan para pejabat tinggi Garda Revolusi pada serangan udaranya pada .

Seperti dilansir AFP, Selasa (2/4/2024), sendiri terlibat permusuhan sengit dengan Israel, dengan hampir setiap hari terlibat serangan lintas perbatasan. Aksi itu dimaksudkan untuk memperkuat Hamas, sekutunya yang dimaksud juga didukung , yang sedang berperang bertarung dengan negara Israel di Jalur .

“Tentu saja, kejahatan ini tiada akan dibiarkan, tanpa musuh menerima hukuman lalu pembalasan dendam,” tegas kelompok pada pernyataannya.

Israel, yang tersebut menurut Duta Besar untuk Hossein Akbari, dilancarkan oleh “jet-jet tempur F-35” yang mana menembakkan enam rudal menghantam sebuah bangunan konsuler di dalam kompleks Kedutaan Besar ke .

ADVERTISEMENT

Syrian Observatory for Human Rights, kelompok yang dimaksud memantau konflik di dalam , melaporkan bahwa jumlah total korban tewas akibat serangan udara itu bertambah menjadi sedikitnya 11 orang, diantaranya beberapa personel Garda Revolusi .

“Jumlah individu yang terjebak tewas akibat serangan negeri Israel terhadap binaan annex Kedutaan Besar bertambah bermetamorfosis menjadi 11 orang: delapan warga , dua warga , dan juga satu warga — semuanya petempur, tiada ada satu pun warga sipil,” ucap Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman, untuk AFP.

Syrian Observatory menyampaikan “rudal-rudal Israel menghancurkan binaan annex pada Kedutaan ” pada Hari Senin (1/4) waktu setempat.

Garda Revolusi , di pernyataannya, mengumumkan bahwa sedikitnya tujuh personelnya, yang tersebut bertugas sebagai penasihat dalam , tewas pada serangan udara negeri Israel di dalam . Terdapat tiga komandan senior Garda Revolusi di dalam antara personel-personel yang tewas.

Ketiga komandan itu salah satunya Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi yang dimaksud merupakan komandan senior di Pasukan bola Quds pada Garda Revolusi , juga pribadi pejabat tinggi lainnya bernama Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi.

Syrian Observatory mengatakan Zahedi sebagai Tim Quds untuk Palestina, lalu . Tim Quds merupakan pasukan elite spionase serta paramiliter asing pada Garda Revolusi .

, di pernyataannya, mengumumkan Zahedi sebagai “salah satu warga pertama yang digunakan mendukung, berkorban, lalu bertahan selama bertahun-tahun untuk mengembangkan lalu memajukan perlawanan () ke “.

ADVERTISEMENT

Israel mengungkapkan pihaknya bukan akan mengomentari serangan pada . Namun para pejabat bersumpah akan memberikan respons tegas terhadap serangan mematikan tersebut, yang memulai perasaan khawatir kekerasan tambahan lanjut antara kedua negara.

ini disadur dari Israel Gempur Konsulat Iran di Suriah, Hizbullah Ancam Pembalasan!