, yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu,” adalah semboyan negara Indonesia yang mencerminkan , suku, agama, dan di tanah .

prinsip ini sangat penting dalam sehari-hari, terutama di sekolah dan .

ini akan membahas bagaimana diterapkan dalam konteks pendidikan dan interaksi sosial di .

1. di Sekolah

a. Belajar yang Inklusif

Sekolah merupakan tempat di mana dari berbagai latar belakang berkumpul untuk belajar.

di sekolah dapat dilihat melalui:

  • Pengajaran Multikultural: yang mengajarkan nilai-nilai keberagaman dan sangat penting. Misalnya, tentang dan tradisi dari berbagai suku di Indonesia dapat membantu memahami dan menghargai perbedaan.
  • Kegiatan Ekstrakurikuler: Sekolah sering kali mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan berbagai , seperti seni dan , yang memungkinkan untuk mengekspresikan identitas mereka sambil belajar tentang lain.

b.

Pendidikan karakter menjadi bagian integral dalam .

Melalui program-program seperti:

  • Diskusi dan Dialog: Mengadakan forum diskusi antar dengan latar belakang berbeda untuk membahas isu-isu sosial dapat meningkatkan pemahaman dan .
  • Kerjasama dalam Proyek: Mendorong untuk bekerja sama dalam proyek kelompok dapat mengajarkan mereka untuk saling menghargai perbedaan dan berkolaborasi demi tujuan bersama.

2. di

a. Sosial yang Harmonis

Pada , terlihat dalam interaksi antar warga dengan latar belakang yang berbeda:

  • Perayaan Bersama: sering merayakan hari besar agama atau secara bersama-sama, seperti perayaan , , atau Tahun Baru Imlek, yang menunjukkan saling menghormati antar umat beragama.
  • Kegiatan Gotong Royong: Dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti atau gotong royong, warga dari berbagai latar belakang berpartisipasi bersama untuk memperbaiki , menunjukkan bahwa perbedaan tidak menghalangi kerja sama.

b. Kebijakan yang Mendukung Keberagaman