– Kuasa bersama sejumlah infotainment mengonfirmasi bahwa dugaan pengancaman terhadap klien mereka yang melibatkan seorang ajudan dari selebritas telah resmi dilimpahkan ke Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya).

ini bermula pada September , ketika seorang yang diduga sebagai ajudan mengancam yang tengah meliput di Selatan. pun diajukan pada yang sama di Polres Metro Selatan dengan nomor B2740. 

Selama proses penyidikan, beberapa telah dipanggil, termasuk sendiri. Dalam perkembangannya, terungkap bahwa terduga pelaku bernama Agung, yang merupakan anggota aktif -AD, bertindak sebagai ajudan .

Dengan status pelaku sebagai anggota militer, Polres Metro Selatan memutuskan untuk melimpahkan ini ke Pomdam Jaya, sesuai ketentuan yang berlaku dalam militer. 

Pada 12 November , kasus ini resmi diterima Pomdam Jaya untuk penanganan lebih lanjut. “Kami sampaikan bahwa kasus ini sekarang sudah ditangani oleh Pomdam Jaya. Penanganannya berpindah dari ranah ke ranah militer karena terduga adalah anggota aktif ,” jelas dalam konferensi .

Kasus ini semakin kompleks karena melibatkan dugaan pelanggaran terhadap , yang seharusnya berada di bawah yurisdiksi sipil.

Namun, karena pelaku adalah anggota militer, proses harus dilakukan oleh Pomdam Jaya. “Meskipun ini kasus yang melibatkan , sebagai anggota militer, terduga akan tetap diproses melalui jalur militer.

Namun, tidak menutup kemungkinan pengadilan militer berkoordinasi dengan pengadilan sipil untuk menerapkan ketentuan ,” lanjut Deolipa.

Hingga saat ini, pihak maupun ajudannya belum memberikan pernyataan atau permintaan maaf kepada yang merasa terancam. Kuasa berharap adanya permintaan maaf secara langsung untuk memulihkan dampak psikologis yang dialami pihak-pihak yang terlibat.

Kasus ini juga memunculkan pertanyaan mengenai legalitas seorang figur yang menggunakan anggota aktif sebagai ajudan atau pengawal .

Kuasa menekankan ” perlunya peninjauan lebih lanjut terkait legalitas tersebut, agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang dan jabatan, terutama dalam interaksi dengan yang sedang bertugas” tambah Deolipa”.

Kasus ini terus bergulir dan diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak dalam menghormati profesi serta tidak menyalahgunakan wewenang demi kepentingan .