JakartaInsideCom– Keluarga besar pramugari Indonesia melayangkan somasi kepada Alvin Lim, seorang advokat, dan pemilik kanal YouTube “Question TV,” atas pernyataannya yang dianggap mencemarkan nama baik profesi pramugari.
Dalam video yang diunggah pada menit ke-12:50 hingga menit ke-13:10, Alvin Lim menyebutkan bahwa “kebanyakan pramugari menyambi sebagai P**.”
Somasi ini disampaikan oleh Yosefin, seorang pramugari yang kini juga menjabat sebagai advokat. Dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Jakarta Selatan(25/12),
hadir juga dalam konferensi pers Yosephine Chrisan, Adlina Amalja Bakhri SH MH, dan salah satu Pramugari ialah Febry Ayu.
Yosefin menegaskan bahwa pernyataan Alvin Lim tidak hanya merusak citra pramugari tetapi juga mencemarkan martabat perempuan yang bekerja di industri penerbangan.
“Kami merasa profesi pramugari dilecehkan. Kami telah mengirim somasi kepada Alvin Lim dan pemilik akun YouTube ‘Question TV’ untuk segera meminta maaf secara terbuka di lima media nasional dan menghapus video tersebut dalam waktu 2×24 jam,” ujar Yosefin.
Profesi Pramugari: Tugas Mulia yang Dilatih Secara Khusus, dalam kesempatan yang sama, Febri Ayu, salah satu pramugari senior, menguraikan bahwa profesi pramugari memerlukan pendidikan khusus dan kompetensi yang diakui oleh Kementerian Perhubungan.
Selain bertugas memastikan keselamatan penerbangan, pramugari juga dilatih menangani situasi darurat, seperti ancaman pembajakan, bom, hingga penumpang yang membutuhkan pertolongan medis.
“Pramugari bekerja tanpa mengenal hari libur, termasuk pada momen seperti Natal dan Tahun Baru. Kami mengorbankan waktu bersama keluarga demi memastikan penumpang selamat dan nyaman,” ujar Febri.
Ia juga menegaskan bahwa tuduhan mengenai pekerjaan sampingan yang tidak pantas adalah fitnah yang sangat merugikan.
Pernyataan Alvin Lim memicu reaksi keras tidak hanya dari pramugari di Indonesia tetapi juga yang bekerja di luar negeri.
Banyak dari mereka merasa dirugikan, baik secara pribadi maupun profesional. “Ada pramugari yang harus menjelaskan kepada keluarganya bahwa apa yang disampaikan Alvin Lim tidak benar.
Bahkan ada orang tua yang merasa malu dan terluka mendengar berita ini,” ujar Lia Bakrie, kuasa hukum yang mewakili keluarga besar pramugari.
Selain itu, pernyataan ini juga dianggap berpotensi memengaruhi kepercayaan publik terhadap pramugari sebagai garda terdepan keselamatan penerbangan.
Jika dalam waktu 2×24 jam Alvin Lim dan pemilik akun YouTube tersebut tidak menunjukkan itikad baik dengan meminta maaf dan menghapus video tersebut, keluarga besar pramugari Indonesia akan menempuh jalur hukum.
“Kami telah mengidentifikasi bukti-bukti yang cukup untuk melaporkan kasus ini sebagai tindak pidana pencemaran nama baik dan ujaran kebencian,” tegas Yosefin.
Keluarga besar pramugari berharap langkah ini menjadi pelajaran agar tidak ada lagi pihak yang merendahkan profesi mereka.
“Kami adalah perempuan–perempuan yang bekerja keras demi keselamatan dan kenyamanan penumpang. Kami tidak akan diam ketika martabat kami dilecehkan,” pungkas Yosefin.