besar pramugari melayangkan somasi kepada Alvin Lim, seorang advokat, dan pemilik kanal “Question TV,” atas pernyataannya yang dianggap mencemarkan nama baik profesi pramugari.

Dalam yang diunggah pada menit ke-12:50 hingga menit ke-13:10, Alvin Lim menyebutkan bahwa “kebanyakan pramugari menyambi sebagai P**.”

Somasi ini disampaikan oleh Yosefin, seorang pramugari yang kini juga menjabat sebagai advokat. Dalam konferensi yang digelar hari ini, Selatan(25/12),

hadir juga dalam konferensi Yosephine Chrisan, Adlina Amalja Bakhri SH MH, dan salah satu Pramugari ialah Febry Ayu.

Yosefin menegaskan bahwa pernyataan Alvin Lim tidak hanya merusak citra pramugari tetapi juga mencemarkan martabat yang bekerja di penerbangan.

“Kami merasa profesi pramugari dilecehkan. Kami telah mengirim somasi kepada Alvin Lim dan pemilik ‘Question TV’ untuk segera meminta maaf secara terbuka di lima media dan menghapus tersebut dalam 2×24 jam,” ujar Yosefin.

Profesi Pramugari: Tugas Mulia yang Dilatih Secara Khusus, dalam kesempatan yang sama, Febri Ayu, salah satu pramugari senior, menguraikan bahwa profesi pramugari memerlukan khusus dan kompetensi yang diakui oleh Kementerian Perhubungan.

Selain bertugas memastikan keselamatan penerbangan, pramugari juga dilatih menangani situasi darurat, seperti ancaman pembajakan, bom, hingga penumpang yang membutuhkan pertolongan .

“Pramugari bekerja tanpa mengenal hari , termasuk pada momen seperti dan Tahun Baru. Kami mengorbankan bersama demi memastikan penumpang selamat dan nyaman,” ujar Febri.

Ia juga menegaskan bahwa tuduhan mengenai sampingan yang tidak pantas adalah fitnah yang sangat merugikan.

Pernyataan Alvin Lim memicu reaksi keras tidak hanya dari pramugari di tetapi juga yang bekerja di .

Banyak dari mereka merasa dirugikan, baik secara maupun profesional. “Ada pramugari yang harus menjelaskan kepada keluarganya bahwa apa yang disampaikan Alvin Lim tidak benar.

Bahkan ada yang merasa malu dan terluka mendengar ini,” ujar Lia Bakrie, kuasa yang mewakili besar pramugari.

Selain itu, pernyataan ini juga dianggap berpotensi memengaruhi kepercayaan terhadap pramugari sebagai garda terdepan keselamatan penerbangan.

Jika dalam 2×24 jam Alvin Lim dan pemilik tersebut tidak menunjukkan itikad baik dengan meminta maaf dan menghapus tersebut, besar pramugari akan menempuh jalur .

“Kami telah mengidentifikasi bukti-bukti yang cukup untuk melaporkan ini sebagai tindak pidana dan ujaran kebencian,” tegas Yosefin.

besar pramugari berharap langkah ini menjadi agar tidak ada lagi pihak yang merendahkan profesi mereka.

“Kami adalah yang bekerja keras demi keselamatan dan kenyamanan penumpang. Kami tidak akan diam ketika martabat kami dilecehkan,” pungkas Yosefin.