JakartaInsideCom – telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan eskalasi yang terjadi secara periodik. Salah satu pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang adalah mengapa Arab tampaknya tidak memberikan bantuan yang signifikan kepada dalam ini. Tulisan ini akan mencoba menjelaskan beberapa alasan di balik fenomena ini.

Sejarah Singkat

ini berakar pada awal abad ke-20, ketika gerakan Zionis mulai mendorong untuk pembentukan sebuah di tanah yang saat itu dikenal sebagai . Setelah II dan Holocaust, dukungan internasional untuk pembentukan meningkat, dan pada tahun 1948, didirikan. Hal ini memicu dengan Arab tetangga dan dimulainya konflik panjang antara dan .

Ketergantungan pada Amerika Serikat

Salah satu alasan utama mengapa Arab tidak membantu adalah ketergantungan mereka pada Amerika Serikat. AS adalah sekutu utama , terutama dalam hal militer dan ekonomi. Banyak Arab memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang kuat dengan AS, yang membuat mereka enggan untuk mengambil tindakan yang bisa merusak hubungan tersebut.

Normalisasi Hubungan dengan

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa Arab telah memilih untuk menormalisasi hubungan dengan . Ini termasuk seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Langkah ini sering dilihat sebagai upaya untuk memperbaiki hubungan ekonomi dan politik, serta sebagai bagian dari strategi yang lebih besar untuk melawan pengaruh di kawasan.

Perpecahan Internal

Arab juga menghadapi perpecahan internal dan konflik regional yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk bersatu dalam mendukung . Perselisihan politik, saudara, dan ketegangan sektarian telah melemahkan solidaritas Arab dan mengurangi kemampuan mereka untuk mengambil tindakan kolektif.

Kesimpulan

Sementara Arab secara historis telah mendukung , dinamika politik dan ekonomi modern telah mengubah mereka mendekati konflik . Ketergantungan pada AS, normalisasi hubungan dengan , dan perpecahan internal adalah beberapa faktor yang telah menyebabkan kurangnya dukungan yang signifikan dari Arab terhadap dalam konflik ini. Meskipun masih ada retorika dukungan, tindakan nyata sering kali tidak sejalan dengan kata-kata tersebut.