JakartaInsideCom – Konflik Israel–Palestina telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan eskalasi kekerasan yang terjadi secara periodik. Salah satu pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang adalah mengapa negara–negara Arab tampaknya tidak memberikan bantuan yang signifikan kepada Palestina dalam konflik ini. Tulisan ini akan mencoba menjelaskan beberapa alasan di balik fenomena ini.
Sejarah Singkat Konflik Israel–Palestina
Konflik ini berakar pada awal abad ke-20, ketika gerakan Zionis mulai mendorong untuk pembentukan sebuah negara Yahudi di tanah yang saat itu dikenal sebagai Palestina. Setelah Perang Dunia II dan Holocaust, dukungan internasional untuk pembentukan Israel meningkat, dan pada tahun 1948, negara Israel didirikan. Hal ini memicu perang dengan negara–negara Arab tetangga dan dimulainya konflik panjang antara Israel dan Palestina.
Ketergantungan pada Amerika Serikat
Salah satu alasan utama mengapa negara–negara Arab tidak membantu Palestina adalah ketergantungan mereka pada Amerika Serikat. AS adalah sekutu utama Israel, terutama dalam hal militer dan ekonomi. Banyak negara Arab memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang kuat dengan AS, yang membuat mereka enggan untuk mengambil tindakan yang bisa merusak hubungan tersebut.
Normalisasi Hubungan dengan Israel
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara Arab telah memilih untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Ini termasuk negara–negara seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Langkah ini sering dilihat sebagai upaya untuk memperbaiki hubungan ekonomi dan politik, serta sebagai bagian dari strategi yang lebih besar untuk melawan pengaruh Iran di kawasan.
Perpecahan Internal
Negara–negara Arab juga menghadapi perpecahan internal dan konflik regional yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk bersatu dalam mendukung Palestina. Perselisihan politik, perang saudara, dan ketegangan sektarian telah melemahkan solidaritas Arab dan mengurangi kemampuan mereka untuk mengambil tindakan kolektif.
Kesimpulan
Sementara negara–negara Arab secara historis telah mendukung Palestina, dinamika politik dan ekonomi modern telah mengubah cara mereka mendekati konflik Israel–Palestina. Ketergantungan pada AS, normalisasi hubungan dengan Israel, dan perpecahan internal adalah beberapa faktor yang telah menyebabkan kurangnya dukungan yang signifikan dari negara–negara Arab terhadap Palestina dalam konflik ini. Meskipun masih ada retorika dukungan, tindakan nyata sering kali tidak sejalan dengan kata-kata tersebut.