() mengumumkan perlunya laut . Pernyataan yang mana disampaikan pada Musyawarah Perencanaan (Musrenbangnas) ke Convention Center (), , Hari Senin 6 Mei .

Pengamat Bambang Haryo Soekartono (BHS) menganggap setiap memang benar seharusnya dengan sektor lainnya. Dia memaparkan, yang tersebut akan dibangun harus disesuaikan dengan pengembangan peluang sekitarnya.

Misalnya, adanya peluang perkebunan, perindustrian, pariwisata, atau hubungan sosial kemudian akan memengaruhi model yang mana akan dibangun. yang digunakan dibangun yang disebutkan juga harus selaras dengan proyeksi peluang lima hingga 25 tahun mendatang.

“Saat merancang , harus memperhatikan perencanaan serta kegunaan untuk tersebut. Artinya, harus berkoordinasi dulu dengan , apa yang dibutuhkan kemudian berkoordinasi dengan kementerian terkait, misalnya dengan Kemenperin terkait keinginan , perkebunan maupun pertanian atau terkait pariwisata,” ujarnya, Hari Sabtu (11/5/).

Jika telah berkoordinasi, baru direncanakan jenis apa yang tersebut akan dibangun. Apakah untuk pendatang atau atau untuk keduanya.

“Selanjutnya, dijalankan feasibility study lalu melakukan kajian menghadapi keinginan kapal yang mana akan sandar. Hal ini berkaitan dengan perkembangan dermaga dan juga terminal,” jelasnya.

Dia mengingatkan dermaga, terminal hingga area penumpukan, itu harus diproyeksikan untuk permintaan hingga lima tahun ke depan. Sementara kedudukan serta luasan , diproyeksikan untuk pengembangan hingga di berhadapan dengan 10 tahun ke depan.

“Sehingga ini dapat bermanfaat untuk lima tahun mendatang kemudian mampu dikembangkan hingga 10 tahun mendatang. Jadi tak penting memulai lainnya di dalam sekitarnya,” ucapnya.

Dia juga mengingatkan pada merancang juga harus memperhitungkan kedalaman alur . Jangan sampai alurnya kurang pada sehingga kapal besar tak mampu masuk dermaga, cuma kapal kecil yang tersebut bisa.

ini disadur dari Konektivitas Harus Sudah Direncanakan Sebelum Pembangunan Pelabuhan