jakartainside.com –

–  mengungkapkan bahwa masih banyak perusahaan atau  dengan tingkat kredit macet yang tersebut mana memproduksi cemas.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, lalu Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Agusman menjelaskan saat ini ada 21 perusahaan  dengan TWP90 dalam tempat atas level 5 persen.

TWP90 adalah tingkat wanprestasi atau kelalaian pembayaran angsuran dibandingkan dengan total dalam 90 hari terakhir. Data ini digunakan sebagai tolak ukur kredit macet pada perusahaan finansial.

“Per Agustus, penyelenggara P2P ada 21 penyelenggara [TWP 90 pada atas 5 persen]. Ini turun jika dibandingkan sebelumnya yang tersebut digunakan capai 23 penyelenggara,” kata Agusman, Senin (9/10/).

Agusman menyatakan tingkat TWP90  dipengaruhi oleh empat faktor yaitu kemampuan sistem memfasilitasi penyaluran , kualitas credit scoring, proses penagihan , juga kerja mirip dengan sistem ekologi lain seperti prasarana kartu kredit.

Dalam pemaparan disebutkan bahwa pertumbuhan outstanding ( yang tersebut tersalurkan) industri makin melambat dari 22,41 persen pada Juli menjadi 12,46 persen pada Agustus . Pertumbuhan itu sangat tambahan besar rendah dari pertumbuhan outstanding Agustus 2022 yang hal itu melebihi 80 persen.

Total yang tersalurkan per Agustus adalah Rp 53,12 triliun. Adapun, TWP90 yang tersebut digunakan menggambarkan perbandingan antara angsuran yang digunakan tak ada tertagih dalam 90 hari terakhir dengan total tersalurkan adalah 2,88 persen.


Sumber CNBC

by Jakarta Inside