5th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 akan dilaksanakan di pada Februari 2025.

MNEK sendiri merupakan latihan non- atau Operasi Selain (OMSP) dengan mengedepankan sama dalam mewujudkan dan penanggulangan bencana serta bantuan kemanusiaan guna mempererat hubungan antara dengan Angkatan Laut sahabat.

“Laut menjadi penghubung antar bangsa yang berjauhan, dan hubungan itu adalah pondasi untuk mewujudkan kesejahteraan maupun pertahanan”. ungkap Asisten Operasi Staf Angkatan Laut (Asops Kasal) Laksamana Muda Yayan Sofiyan dalam amanatnya yang dibacakan oleh Paban III Opslat, Kolonel Laut (P) Lukman Kharis pada penutupan Initial Planning Conference (IPC) 5th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK), Kamis (30/05) di .

“Kemampuan kita dalam bekerja sama di adalah syarat penting dalam mewujudkan keberhasilan tugas bangsa dan . Latihan bersama seperti multilateral Komodo adalah untuk terus kepercayaan dan interoperabilitas antar angkatan laut”, tegas Paban III Opslat dihadapan puluhan Angkatan Laut sahabat.

IPC merupakan salah satu tahapan dalam rangka pelaksanaan latihan berskala 5th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 yang rencananya akan dilaksanakan di Bali pada medio Februari 2025.

Pada pelaksanaan IPC yang digelar selama dua hari ini, para yang akan ikut serta dalam MNEK menerima penjelasan sekaligus berdiskusi terkait latihan tersebut.

Mulai dari membahas latihan pada Tahap Pangkalan (Harbor Phase) yang terdiri dari Lessons from Expert (LFE), Subject Matter Expert Exchange (SMEE) maupun Tactical Floor (TFG) hingga membahas Latihan Tahap Laut (Sea Phase) yang terdiri dari Seamanship, Photo Exercise, Trackex, Intelligence Surveillance and Reconnaissance (ISR), Marsec / Maritime Interdiction Operation (MIO), SAR & Medevac serta Miscex.

Latihan berskala MNEK 2025 yang digelar ke lima kalinya oleh ini, mengangkat tema “Maritime Partnership for and Stability”.

Dengan pelaksanaan latihan tersebut diharapkan selalu siap menghadapi berbagai situasi kedaruratan terkait seperti bencana , keamananan rute pelayaran dari bahaya navigasi dan tindak perompakan maupun pencurian, sekaligus meningkatkan interoperabilitas diantara angkatan laut.

Dalam kesempatan terpisah, Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Dr. Muhammad Ali menjelaskan bahwa, MNEK merupakan latihan non- dengan mengedepankan sama di kawasan, penanggulangan bencana serta operasi kemanusiaan guna mempererat sama antara Angkatan Laut () dengan Angkatan Laut sahabat, serta melibatkan beberapa stakeholder terkait di .

“MNEK juga salah satu dalam memperkuat hubungan dan implementasi dari tugas diplomasi ”, ungkap Kasal.