Limerence adalah perasaan obsesi terhadap seseorang yang digilai, dan ternyata memiliki dampak yang tidak baik, terutama pada kesejahteraan .

Istilah ini pertama kali didefinisikan oleh Dorothy Tennov dalam bukunya “Love and Limerence: The Experience of Being In Love” pada tahun 1970-an.

Beberapa tanda dan gejala limerence yang umum terjadi meliputi:

  • Fantasi tak terkendali: Pikiran yang berputar tentang orang yang diinginkan.
  • suasana hati yang brutal: Mood yang berubah-ubah secara drastis.
  • Melihat LO (limerent object) sebagai sempurna tanpa cacat: Menganggap orang yang digilai sebagai tak ada kekurangan.
  • Ketidakmampuan menikmati hal lain: Fokus hanya pada LO.
  • Kecemasan dan nyeri di dekat area dada: Akibat ketakutan akan penolakan.
  • Hilangnya rasa malu di dekat LO: Meskipun LO acuh tak acuh.

Penyebab limerence meliputi dorongan emosional yang kuat, gangguan fungsi sehari-hari, dan menganggap LO sebagai ideal. Selain itu, ada juga kondisi lain yang serupa, yaitu Obsessive Love Disorder (OLD), di mana seseorang menjadi terobsesi dengan pasangannya.