Jakartainside.com—Mantan Koordinator Bidang , , dan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menilai Presiden tengah melakukan arah pasca- sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan yang sempat tergerus.

Dalam pernyataannya, Mahfud menyebut langkah Presiden yang kini lebih terbuka dan akomodatif sebagai adanya pengakuan diam-diam atas merosotnya kepercayaan . Salah satu indikator yang disorotnya adalah pelemahan nilai tukar rupiah dan anjloknya nasional pada awal .

“Dalam dua pekan terakhir, kita lihat Presiden mulai terbuka pada . Pertemuan dengan media pasca- itu adalah manuver baru. Presiden tampaknya sadar bahwa kepercayaan rakyat belum sepenuhnya pulih,” ujar Mahfud, dikutip dari kanal YouTube resminya, Mahfud MD Official, Rabu (16/4/).

Mantan Kehakiman dan ini juga menilai, selama ini Presiden kerap gagal merespons keresahan . Ia menyinggung kembali pernyataan-pernyataan yang sempat , seperti frasa “ndasmu”, yang menurutnya menunjukkan jarak dan ketidaksensitifan pemerintah terhadap kritik .

Mahfud juga mengaitkan Presiden dengan dinamika nasional, termasuk hubungannya dengan mantan Presiden dan pertemuan mendadak dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, .

“Pertemuan dengan bisa dibaca sebagai langkah taktis untuk mencari sekutu baru dalam kondisi yang . sebelumnya menyatakan tak akan masuk , tetapi terbuka untuk kerja sama di parlemen. Ini menunjukkan adanya pergeseran yang signifikan,” jelasnya.

Mahfud menegaskan bahwa arah baru tidak bisa hanya dilihat dari hasil survei. “Survei hanyalah bantu. sejatinya kepercayaan (trust), dan itu dibangun dari tindakan konkret, bukan sekadar angka,” katanya.

Di bidang penegakan , Mahfud mengapresiasi langkah Agung yang dinilainya semakin independen dan progresif. Namun, ia juga menyoroti inkonsistensi dalam penanganan sejumlah besar yang berhenti di pelaku level bawah dan tidak menyentuh aktor utama.

Ia mencontohkan penyalahgunaan impor gula yang hanya menyasar periode 2015–2016, padahal indikasi praktik serupa terjadi hingga 2023. Hal serupa terjadi pada pengoplosan minyak .

sering berhenti pada pelaku kecil. Begitu masuk ke oligarki atau elite koalisi, prosesnya mendadak stagnan. Ini catatan penting bagi penegakan ke depan,” tegas Mahfud.

Menutup pernyataannya, Mahfud berharap langkah baru Presiden benar-benar menjawab aspirasi rakyat dan bukan sekadar respons reaktif terhadap tekanan dan ekonomi jangka pendek.