Republik , , resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan dua kementerian Kerajaan Yordania dalam rangka memperkuat sinergi di bidang pendidikan, urusan , dan wakaf. Penandatanganan sama ini disaksikan langsung oleh RI dan Raja Abdullah II dari Kerajaan Yordania pada Senin, 14 .

sama tersebut melibatkan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Kerajaan Yordania yang diwakili Azmi Mahafzah, serta Kementerian Wakaf, Urusan , dan Tempat Suci Yordania yang diwakili Mohammad Al-Khalaileh.

“Kami bersepakat dengan Tinggi dan Riset Yordania untuk meningkatkan sama di bidang pendidikan, baik sarjana, pascasarjana, double degree, maupun shortcourse,” ujar Menag .

Selain itu, sama juga akan mencakup pertukaran besar, , , tenaga kependidikan, hingga . penyegaran dan Studi , serta pertukaran di semua jenjang pendidikan juga menjadi bagian penting dari kesepakatan ini. Untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya, kedua sepakat membentuk komite bersama yang akan menggelar rapat teknis secara berkala.

Penguatan di Bidang Urusan dan Wakaf

Dalam bidang urusan dan wakaf, Menag bersama Mohammad Al-Khalaileh menyepakati sejumlah , di antaranya:

Pertukaran dalam moderasi beragama dan pencegahan ekstremisme berbasis .

Berbagi informasi dan praktik terbaik terkait warisan seni budaya serta manuskrip keagamaan.

sama pengelolaan masjid dan pemberdayaan umat.

Pertukaran tokoh , , penceramah, dan imam masjid.

Dialog antaragama dan antarbudaya.

Partisipasi bersama dalam musabaqah Al-Qur’an dan -Sunnah.

Pertukaran dalam pengelolaan zakat dan wakaf.

pendidikan dan untuk , pendakwah, dan pengelola wakaf (nadhir).

akta Amman dan Deklarasi Istiqlal dalam forum di Amman dan .


“Kami juga sepakat membentuk komite bersama untuk menindaklanjuti pelaksanaan sama ini secara rutin,” tambah Menag.

Melalui sinergi ini, dan Yordania diharapkan dapat memperkuat hubungan di berbagai bidang strategis, khususnya pendidikan, , dan pengelolaan wakaf, guna mendorong terciptanya moderat yang dan sejahtera.