JakartaInsideCom – Akhir-akhir ini, lagu sedang ramai diperbincangkan, karena diduga bahwa lagu dijiplak oleh negara dengan lagu hello kuala lumpur. Yang mana jika didengarkan, irama dan melodi dari lagu hello kuala lumpur sangat mirip dengan lagu .

Hal inilah yang membuat warga geram dan melakukan aksi protes di media sosial, terutama di kanal Youtube lagu kanak TV yang telah mengupload lagu tersebut pada 30 Juni 2018. Dan pada September tahun ini.

Sejarah Lagu

Lagu diciptakan oleh pada tahun 1946, dan lagu ini diciptakan pada saat peristiwa lautan api pada tanggal 23-24 Maret tahun 1946. Dari dulu hingga sekarang lagu dikenal dengan lagu bertemakan perjuangan.

Dikutip dari berbagai sumber pada Kamis (14/9/), lirik lagu nasional ini berasal dari kisah romantis penciptanya, yakni yang mana awalnya lagu ditulis dan dinyanyikan dalam versi bahasa sunda sebagai bentuk rasa rindu. Kisah lagu ini berawal dari yang pernah menyinggahi kota kembang bersama sang istri, yakni Eulis Zuraida.

Namun, tak lama setelah menetap di , terdapat ultimatum dari pihak Inggris yang memerintahkan perjuangan dari , untuk segera meninggalkan kota . Sehingga membuat pihak pejuang dari membalas ultimatum tersebut, dengan sengaja membakar rumah-rumah dan juga gedung di seluruh penjuru Selatan kota , sebelum akhirnya mereka meninggalkan kota pada tanggal 24 Maret tahun 1946.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kemudian peristiwa ini dikenal dengan lautan api, walaupun pada saat itu dan Eulis Zuraid sudah kembali ke kota Batavia atau , akan tetapi kenangan di kota kembang selalu merekat dalam ingatannya dan hal inilah yang membuatnya menciptakan lagu dengan judul . Selain itu juga menciptakan beberapa lagu lainnya seperti, Selatan di waktu malam, dan sapu tangan dari Selatan.

Setelah peristiwa lautan api ini, membuat beserta dengan para pejuang , untuk mengubah dua baris lirik terakhir dari lagu , sehingga menjadi lebih menggelora, patriotisme, dan membakar semangat perjuangan.

Nilai Sejarah dari Lagu

Lagu nasional bertemakan perjuangan ini, tentunya memiliki nilai sejarah yang sangat menyentuh. Selain mengingatkan akan peristiwa lautan api, ada nilai-nilai sejarah lainnya yang terdapat pada lagu .

Berikut ini nilai-nilai sejarah dari lagu :

·         Menggambarkan semangat perjuangan dari kota pada pasca kemerdekaan, yakni pada tahun 1946 terkhususnya peristiwa lautan api.

·         Nilai patriotisme atau cinta tanah air.

·         Menjadi simbol perjuangan bangsa dalam melawan penjajahan asing.

·         Kebanggaan lokal, lagu menjadi ungkapan kebanggaan terhadap kota kembang (), yang menjadi salah satu kota pergerakan perjuangan kemerdekaan .

·         Mencerminkan nilai persatuan dan kesatuan antara kota dengan para pejuang kemerdekaan.

·         Menjadi warisan budaya, karena diciptakan oleh komposer ternama , yakni .

·         Dan yang terakhir, lagu menjadi salah satu identitas budaya, yang mana menunjukkan bahwa merupakan negara yang kaya akan musik dan seni.