JakartaInsideCom – Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menyerukan pentingnya menghargai perjuangan para seniman dan budayawan legendaris Indonesia, ajakan ini disampaikan dalam acara bertema “Estafet Kebudayaan” yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan Gerakan Pemberdayaan Seniman di bawah pimpinan Neno Warisman, Selasa (24/12), di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Sejumlah musisi dan penyanyi legendaris turut hadir, seperti Ernie Johan, Tietiek Sandhora dan Muchsin Alatas, Titiek Hamzah, hingga penyanyi cilik di masanya, Julius Sitanggang.
Kehadiran mereka menjadi saksi sekaligus pengingat perjalanan panjang seni budaya Indonesia.
Menghidupkan Memori Kolektif yang dalam pidatonya, Fadli Zon menegaskan bahwa seniman legendaris adalah penjaga identitas budaya bangsa.
“Mereka yang menjadi legenda di era 60-an hingga 80-an memberikan banyak memori indah dalam perjalanan jutaan orang, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di panggung dunia,” ujar Fadli Zon.
Acara ini menjadi langkah awal dari program penghargaan yang lebih luas terhadap seniman legendaris.
Kementerian Kebudayaan, lanjutnya, berkomitmen menghadirkan nostalgia bermakna sekaligus menyampaikan nilai-nilai perjuangan seni budaya kepada generasi muda.
Fadli Zon juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi seniman di masa lalu, seperti keterbatasan teknologi dan ekonomi.
“Pada era itu, masyarakat hanya bisa menikmati seni melalui media terbatas seperti radio atau piringan hitam. Berbeda dengan sekarang, ketika akses digital memberikan kemudahan luar biasa,” jelasnya.
Namun, meski dengan keterbatasan, para seniman tetap mampu menghasilkan karya yang menjadi kebanggaan nasional dan internasional.
Kolaborasi untuk Masa Depan yang sebagai bagian dari inisiatif ini, Kementerian Kebudayaan akan melibatkan seniman legendaris dalam berbagai platform penghargaan.
Mereka juga diharapkan menjadi inspirasi dan mentor bagi generasi muda.
“Kita harus memberikan ruang kepada mereka untuk berbagi pengalaman dan nilai perjuangan masa lalu yang sangat relevan untuk dipelajari,” kata Fadli Zon.
Neno Warisman, sebagai penggagas Gerakan Pemberdayaan Seniman, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. “Seniman legendaris adalah penjaga memori kolektif bangsa, dan ini adalah upaya untuk memastikan warisan mereka tetap hidup,” ujarnya.
Momentum Penting Warisan Budaya dalam acara “Estafet Kebudayaan” diharapkan menjadi awal dari berbagai inisiatif kebudayaan lainnya.
Dengan semangat kolaborasi, langkah ini menjadi momentum penting dalam menghargai sejarah sekaligus melanjutkan warisan budaya bangsa.
Melalui upaya ini, generasi muda diharapkan tidak hanya memahami sejarah seni budaya Indonesia tetapi juga terinspirasi untuk terus melestarikannya di masa depan.