JakartaInsideCom – Istilah “bokef” yang lebih tepatnya “bokeh” telah menjadi populer, terutama dalam dunia fotografi dan videografi.
Secara umum, “bokeh” merujuk pada efek visual berupa area buram atau blur yang dihasilkan oleh lensa kamera, yang sering digunakan untuk memperindah sebuah gambar.
Istilah ini berasal dari bahasa Jepang dan memiliki makna yang menarik serta relevansi budaya yang signifikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul kata “bokeh,” terjemahannya dalam konteks bahasa Jepang, dan bagaimana istilah ini digunakan dalam berbagai bidang, termasuk seni visual dan hiburan.
Apa Itu “Bokeh”?
Dalam bahasa Jepang, “bokeh” (ボケ) berasal dari kata kerja “bokeru” (ボケる), yang berarti “mengabur” atau “kabur.”
Dalam konteks fotografi, istilah ini digunakan untuk menggambarkan kualitas estetika dari area yang tidak fokus dalam sebuah gambar.
Efek ini sering kali diciptakan secara sengaja oleh fotografer untuk menonjolkan subjek utama dalam foto.
Asal Usul dan Evolusi Istilah
Menurut berbagai sumber linguistik, penggunaan kata “bokeh” dalam fotografi mulai dikenal di luar Jepang pada akhir 1990-an.
Mike Johnston, seorang editor fotografi, memperkenalkan istilah ini dalam publikasi fotografi Barat untuk menggambarkan estetika blur yang dihasilkan oleh lensa.
Sejak itu, “bokeh” menjadi istilah teknis yang diakui secara internasional.
Aplikasi dalam Seni Visual
- Fotografi dan Videografi:
Bokeh digunakan untuk menciptakan efek sinematik, di mana subjek utama tampak lebih tajam dibandingkan latar belakang yang lembut. Efek ini sering ditemukan dalam potret, fotografi makro, dan videografi artistik. - Film dan Hiburan:
Dalam dunia film, istilah “bokeh” sering dikaitkan dengan efek sinematik yang membantu membangun suasana dan fokus visual pada karakter atau elemen penting lainnya dalam frame.