JakartaInsideCom– Kepala Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto menyempatkan diri melakukan ziarah ke makam Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Setelah mengikuti retreat bersama Presiden Prabowo dan para menteri di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 25-27 Oktober, Putranto mengawali hari dengan berziarah ke makam Doni Monardo, senior sekaligus sosok inspiratif baginya dalam dunia militer.
Setiba di TMP Kalibata pukul 07.30 WIB, Putranto yang akrab disapa AMP terlihat khidmat menaburkan bunga di atas pusara mendiang yang berlokasi di Blok Z nomor 474. Ia meluangkan waktu untuk mendoakan Doni Monardo, mantan Dankodiklat TNI AD yang berpulang pada 3 Desember 2023 lalu. Momen ini penuh emosi bagi Putranto, yang mengenang Doni sebagai sosok panutan dalam berbagai aspek kehidupan militer.
Salah satu kenangan paling berkesan bagi Putranto adalah kebersamaan mereka saat bertugas di Brigade Infanteri Para Raider 3/Tri Budi Sakti (TBS), Kariango, Maros, Sulawesi Selatan, pada tahun 2006-2008. Doni Monardo kala itu menjadi Komandan Brigade, sementara AMP bertugas sebagai Kepala Staf Brigade. Keduanya menghadapi tantangan berat untuk merubah lingkungan tandus dan gersang Kariango menjadi lebih hijau dan tertata.
Dalam dua bulan pertama, mereka mengeluarkan sekitar 350 truk sampah untuk membersihkan area markas brigade seluas 301 hektare. Setelah itu, penghijauan dilakukan dengan menanam ribuan bibit pohon trembesi, berkat bantuan Andi Tenri “Onny” Gappa. Doni Monardo, yang dikenal sebagai “Profesor Pohon,” menjadi pelopor kegiatan ini, sementara AMP mendukung penuh dengan menjaga kedisiplinan pasukan.
AMP mengenang bagaimana Doni begitu tegas dalam menegakkan disiplin, termasuk memberlakukan aturan ketat terkait sampah rokok di lingkungan brigade. Doni mewajibkan prajurit yang merokok untuk membawa kaleng bekas semir agar puntung rokok tidak dibuang sembarangan. Keputusan itu membuahkan hasil, menjadikan Kariango salah satu markas militer terbersih.
Kenangan lainnya yang tak terlupakan adalah ketika AMP ditugaskan sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kontingen Garuda XXIII-B dalam misi perdamaian PBB di Lebanon pada tahun 2007. Kala itu, Doni Monardo berjuang mempertahankan posisi AMP sebagai komandan batalyon, meski sempat muncul perintah penggantian dari pimpinan TNI. Doni bahkan menghubungi Brigjen TNI Pramono Edhie Wibowo, yang merupakan adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk melaporkan keinginan kuat agar AMP tetap memimpin pasukan tersebut.