Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto menyempatkan diri melakukan ziarah ke makam di Taman Makam (TMP) Kalibata. Setelah mengikuti retreat bersama dan para di Akademi (Akmil) Magelang pada 25-27 Oktober, Putranto mengawali hari dengan berziarah ke makam , senior sekaligus baginya dalam .

Setiba di TMP Kalibata pukul 07.30 WIB, Putranto yang akrab disapa AMP terlihat khidmat menaburkan di atas pusara mendiang yang berlokasi di Blok Z nomor 474. Ia meluangkan untuk mendoakan , mantan Dankodiklat yang berpulang pada 3 lalu. Momen ini penuh emosi bagi Putranto, yang mengenang Doni sebagai panutan dalam berbagai .

Salah satu kenangan paling berkesan bagi Putranto adalah kebersamaan mereka saat bertugas di Brigade Infanteri Para Raider 3/ Budi Sakti (TBS), Kariango, Maros, Sulawesi Selatan, pada tahun 2006-2008. kala itu menjadi Komandan Brigade, sementara AMP bertugas sebagai Staf Brigade. Keduanya menghadapi berat untuk merubah tandus dan gersang Kariango menjadi lebih hijau dan tertata.

Dalam dua pertama, mereka mengeluarkan sekitar 350 truk sampah untuk membersihkan area markas brigade seluas 301 hektare. Setelah itu, penghijauan dilakukan dengan menanam ribuan bibit pohon trembesi, berkat bantuan Andi Tenri “Onny” Gappa. , yang dikenal sebagai “Profesor Pohon,” menjadi pelopor kegiatan ini, sementara AMP mendukung penuh dengan menjaga kedisiplinan pasukan.

AMP mengenang bagaimana Doni begitu tegas dalam menegakkan disiplin, termasuk memberlakukan aturan ketat terkait sampah rokok di brigade. Doni mewajibkan prajurit yang merokok untuk membawa kaleng bekas semir agar puntung rokok tidak dibuang sembarangan. Keputusan itu membuahkan hasil, menjadikan Kariango salah satu markas terbersih.

Kenangan lainnya yang tak terlupakan adalah ketika AMP ditugaskan sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kontingen XXIII-B dalam misi di pada tahun 2007. Kala itu, berjuang mempertahankan posisi AMP sebagai komandan batalyon, meski sempat muncul perintah penggantian dari pimpinan . Doni bahkan menghubungi Brigjen Edhie Wibowo, yang merupakan adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono, untuk melaporkan keinginan kuat agar AMP tetap memimpin pasukan tersebut.