jakartainside.com –

Pengguna rata-rata menerima 14 panggilan telepon setiap bulannya. Hal yang tersebut diungkap firma , Hiya, dalam konferensi ‘State of the Call’ pada pekan lalu.

Hiya melakukan penelitian terbaru terkait penyalahgunaan kemudian via . Hasilnya, 25% dari semua panggilan tanpa nama (unknown) yang dimaksud diterima warga setiap bulannya adalah .

Studi ini menganalisa 98 jt panggilan telepon di area area seluruh dari 1 Januari hingga 30 Juni . Penelitian juga mengungkap pembohongan via telepon (scam) yang terjadi dalam periode tersebut.

Ditemukan bahwa penggelapan paling sering terjadi via telepon miliki modus sebagai penawaran . Misalnya, menawarkan perpanjangan garansi , hingga penawaran palsu.

Tak jarang penipu mengatakan bahwa korbannya miliki utang premi dari mereka. Selain itu, juga kerap mengatasnamakan raksasa Amazon. Modusnya adalah memberi tahu korban bahwa mereka itu sudah melakukan pembelian yang mana dimaksud tak terotentikasi.

Selanjutnya, merekan akan memohonkan kredensial log-in atau nomor kredit.

Dikutip dari PCMag, Senin (9/10/), penggelapan juga makin merajalela akibat (). itu dimanfaatkan untuk meniru seseorang, misalnya teman atau korban, untuk meminjam .

Bukan cuma via telepon, penyalahgunaan juga kerap dilancarkan via SMS kemudian MMS. Untuk itu, hati-hati jika menerima telepon atau pesan dari nomor tak diketahui.


Sumber CNBC

by Jakarta Inside