JakartaInsideCom – Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan kesehatan signifikan di Indonesia, Pentingnya strategi komunikasi yang efektif dalam upaya pencegahan TBC menjadi sorotan utama dalam Talk Show Peringatan Hari AIDS Sedunia 2024 yang berlangsung di Hotel Kimaya by Harris, Jakarta,(18/12).
Ketua Tim Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dhefi Ratnawati, menegaskan bahwa literasi kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam mengurangi penyebaran TBC.
“Peningkatan literasi kesehatan sangat penting karena TBC masih menjadi tantangan besar. Kita harus memahami bahwa risiko penularan TBC lebih tinggi pada individu dengan pola hidup tidak sehat,” ujar Dhefi.
Salah satu pendekatan utama yang disampaikan Dhefi adalah perlunya komunikasi antarpribadi yang efektif.
“Kita harus mulai dengan komunikasi sederhana—mendengarkan dan berbicara. Dengan cara ini, masyarakat dapat memahami langkah-langkah pencegahan TBC. Dialog seperti ini dapat membantu mengubah perilaku,” jelasnya.
Selain itu, Dhefi juga mengusulkan penggunaan strategi komunikasi berbasis piramida terbalik. “Ketika menyampaikan informasi, mulailah dari inti pesan, misalnya tentang langkah-langkah pencegahan TBC yang paling penting. Setelah itu, baru tambahkan detailnya,” imbuhnya.
Dhefi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan TBC. “Kita tidak bisa bekerja sendiri.
Pemerintah, komunitas, dan individu harus bersama-sama mengambil langkah strategis. Kolaborasi ini akan membuat pencegahan TBC lebih efektif,” tambahnya.
Acara ini diakhiri dengan ajakan untuk terus meningkatkan literasi kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan TBC.
“Mari kita bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari ancaman TBC melalui komunikasi yang baik dan kolaborasi yang erat,” tutup Dhefi.
Dengan adanya strategi komunikasi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, diharapkan Indonesia dapat mencapai masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari TBC.