jakartainside.com – Cianjur – Dinas Tenaga Kerja juga Transmigrasi (Disnaketrans) Daerah Cianjur, Jawa Barat, melakukan komunikasi dengan seluruh perusahaan di dalam area Cianjur untuk memprioritaskan penyintas gempa dalam penerimaan karyawan sebagai upaya pemulihan dunia usaha setelahnya gempa.
Kepala Disnakertrans Cianjur, Tohari Sastra di tempat di Cianjur Rabu, mengungkapkan satu tahun pasca gempa, masih berbagai masyarakat yang tersebut digunakan tiada memiliki pekerjaan masih memperlihatkan kemudian kesulitan mencari pekerjaan khususnya yang tersebut masih tinggal di dalam tempat pada tenda juga hunian darurat.
"Termasuk warga di area tempat perumahan relokasi sudah direkomendasikan untuk menjadi prioritas diterima bekerja di tempat tempat berbagai bidang perniagaan yang mana dimaksud ada di tempat pada Cianjur, mulai pada toko sampai dengan pada pada pabrik, agar perekonomian warga cepat pulih," katanya.
Hal tersebut, ungkap Tohari, juga ditekankan di dalam penerimaan calon karyawan di setiap bursa kerja yang dimaksud dimaksud dijalankan rutin dengan puluhan perusahaan dalam tempat Cianjur, agar penyintas gempa yang tersebut sesuai dengan kriteria yang tersebut dibutuhkan dapat menafkahi keluarganya.
Sehingga pelamar kerja dari banyak wilayah terdampak gempa dalam di Cianjur, menjadi prioritas untuk diterima bekerja, meskipun sejumlah perusahaan belum mempunyai aturan tersebut, namun pemerintah wilayah menjadikannya sebagai pertimbangan bari perusahaan.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak manajemen perusahaan sekalipun tak ada ada aturan atau kebijakan, namun tetap memperlihatkan hanya menjadi pertimbangan dengan memprioritaskan penyintas dapat diterima ketika membuka lowongan," katanya.
"Sudah dikomunikasikan ke setiap perusahaan, agar pelamar kerja yang dimaksud berasal dari kawasan terdampak gempa diprioritaskan, meskipun sebagian perusahaan belum miliki aturan atau kebijakan terkait hal tersebut, namun kami masih hanya upayakan dapat diterapkan," katanya.
Sementara tidak ada ada semata-mata penyintas gempa yang mana masih tinggal di dalam tempat di area tenda atau hunian darurat yang dimaksud mana mengalami kesulitan pada mendapatkan pekerjaan pada beberapa perusahaan di area tempat Cianjur, hal yang digunakan dimaksud dikeluhkan warga penghuni perumahan relokasi tahap II di Kecamatan Mande.
Sebagian besar warga yang tersebut direlokasi dari wilayah terdampak di tempat area Kecamatan Cugenang juga Cianjur, belum mendapat pekerjaan untuk menafkahi keluarga akibat merek itu sebagian besar sebelum gempa bekerja sebagai buruh tani juga juga buruh serabutan.
"Harapan kami tak mendapat tempat pada di pabrik atau perusahaan, minimal jadi kuli tani masih sanggup. Namun, belum ada lahan yang dimaksud yang disebutkan sanggup cuma kami karap pada dekat perumahan lantaran musim hujan belum merata, kalau memang benar benar ada prioritas kami akan mencoba melamar ke pabrik," kata penyintas gempa Asep Rahmat (32).*
Sumber Antara