– Sebuah arahan WhatsApp diterima Upit pada Hari Jumat malam, 3 Mei . Pesan itu berisi kabar temannya Upit harus dirawat sebab didiagnosis Demam Berdarah Dengue (). 

Masalahnya, temannya Upit, harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis untuk Seleksi Berdasarkan Tes atau UTBK pada Ahad, 5 Mei . Upit juga mengikuti UTBK di (), Rawamangun pada Sabtu, 4 Mei ke . Karena itu, Upit dimintai tolong bertanya ke Panitia UTBK-

“Saya dimintai tolong apakah bisa jadi teman saya melakukan tes ulang oleh sebab itu tak beri untuk terlibat tes. Mungkin anaknya lagi di dalam fase kritis ,” kata Upit pada ditemui di halaman Gedung Dewi Sartika, , Timur, Sabtu.

Sembari menemani anaknya tes UTBK pertemuan pertama, Upit mencari panitia untuk mencari informasi. Upit mengaku panitia bukan mampu melakukan apa-apa akibat tidak kewenangannya. “Katanya tidak kewenangan panitia di ,” kata dia. 

Sekertaris Pusat UTBK , Agung Premono, mengatakan, panitia bukan sanggup menerima permohonan untuk mengganti jadwal itu. Namun, panitia sanggup memfasilitasi untuk menyebabkan permohonan untuk panitia Seleksi Penerimaan Baru (SNPMB) pusat. Tujuannya memohonkan tes ulang untuk tersebut.

“Sebetulnya tidaklah bisa. Tapi prinsip kami dalam Pusat UTBK. Ketika ada resmi , kami buat permohonan untuk panitia ,” kata Agung di , Sabtu.

Menurut Agung, panitia berupaya membantu keadaan peserta. Apalagi, partisipan kemungkinan masih mampu melaksanakan jadwal ulang akibat ada pertemuan kedua. 

“Maka kami arahan terhadap kontestan melindungi . Jangan sampai lantaran saking kritis belajar malah ,” kata Agung. 

Adapun UTBK yang tersebut dilaksanakan dalam Pusat UTBK berlangsung di dua gelombang yaitu gelombang I: 30 , 2 Mei, 3 Mei, 4 Mei, 5 Mei, 6 Mei, 7 Mei kemudian gelombang II: 14 s.d 20 Mei

UNJ melaporkan total partisipan yang mengikuti UTBK– pada Pusat UTBK UNJ sejumlah 30.364 pendatang yang digunakan terbagi melawan 132 pembukaan dimana setiap hari direalisasikan ujian sebanyak 2 sesi. 

ini disadur dari Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ