jakartainside.com – BPJS secara konsisten terus melakukan upaya sebagai bentuk komitmen dalam menekan bilangan bulat . alasannya hingga akhir Agustus BPJS mencatat ada 239 ribu klaim kasus dengan total nominal mencapai Rp1,97 triliun.

Upaya menekan nomor itu direalisasikan BPJS dengan menggelar kegiatan ‘Promotif juga Preventif BPJS Tahun ' di dalam area Usman Harun Sport Center . Kegiatan Promotif juga juga Preventif ini juga serentak digelar di dalam area 10 wilayah lainnya pada .

Kegiatan hal itu secara resmi dibuka oleh Direktur Pelayanan BPJS , Roswita Nilakurnia bersama Direktur Jenderal Binwasnaker juga juga K3 Kementerian , Haiyani Rumondang.

Haiyani sendiri mengapresiasi kegiatan yang tersebut digunakan diimplementasikan BPJS tersebut. Pihaknya juga memacu seluruh pemberi kerja untuk mendaftarkan seluruh tenaga kerjanya menjadi peserta BPJS .

“Appreciate lalu juga itu keren, terutama yang dimaksud mana kaitannya menyentuh langsung ke hambatan kerja. Kehadiran BPJS ini untuk meningkatkan produktivitas para pekerja, saya kira ini sangat nyata,” ujarnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Kegiatan ini harus terus-menerus, dikarenakan satu sisi bukan semua perusahaan itu mampu menjangkau kewajibannya yang tersebut digunakan memang harus disupport oleh pemerintah juga juga BPJS ,” tambahnya Haiyani.

Dalam kesempatan yang yang disebut sama, Roswita mengatakan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 serta juga Permenaker Nomor 10 tahun 2016, perusahaan wajib melakukan upaya pencegahan lalu penyakit akibat kerja melalui kegiatan promotif lalu preventif. Dimana dalam pelaksanaannya perusahaan atau pemberi kerja dapat bekerja identik dengan BPJS .

“BPJS sebagai salah satu badan representasi negara, turut andil dalam membantu, mengupayakan lalu menggerakkan para pemberi kerja untuk melaksanakan K3 secara berkelanjutan, yang tersebut digunakan pada akhirnya dapat menjadi suatu budaya di tempat tempat kerja, sehingga kasus hitungan dapat diminimalisir,” ujar Roswita.

Untuk wilayah , Roswita mengatakan, BPJS bekerja mirip dengan Korlantas menggelar safety riding lalu juga safety driving bersertifikat bagi 330 peserta. Para peserta berasal dari beberapa perusahaan yang mana dimaksud sudah pernah tertib mendaftarkan seluruh pekerjanya menjadi peserta BPJS serta berkomitmen tinggi terhadap pelaksanaan K3.

Sementara dalam area wilayah lainnya bantuan juga diberikan dalam bentuk bantuan multivitamin untuk pekerja wanita, pemberian Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja perkebunan, hingga pelatihan K3 bersertifikat serta penyesuaian kerja yang dimaksud hal itu ramah disabilitas.

Roswita menerangkan, jenis kegiatan yang mana digunakan disalurkan ke seluruh Kantor Wilayah BPJS ditetapkan berdasarkan tingkat yang yang disebut terjadi di dalam tempat beberapa sektor perniagaan sesuai dengan karakteristik masing-masing area operasional di dalam dalam setiap daerah.

Roswita merinci presentase jumlah total agregat kasus . Menurutnya mayoritas kasus terjadi dalam tempat kerja sebesar 56 persen. Sebanyak 33 persen terjadi di area area lalu lintas, serta 9 persen sisanya dalam luar tempat kerja.

“Meski bukan yang mana yang terbesar, namun kecelakaan lalu lintas miliki tingkat severity atau keparahan yang digunakan tinggi, dalam dalam mana 6 hingga 9 persen korbannya meninggal dunia,” ucap Roswita.

Kemudian jika dilihat dari sektor kerjanya, pada tahun ini perkebunan masih menjadi penyumbang kasus tertinggi secara . Sayangnya, menurut Roswita, perlindungan pekerja pada sektor ini dapat dikatakan belum optimal, yakni semata-mata 20 persen dari total tenaga kerja yang dimaksud mana ada.

Hal hal hal itu yang tersebut menggalakkan BPJS bekerja serupa dengan Kementerian juga ILO untuk melakukan pendampingan juga mengukur secara rinci dampak intervensi program promotif kemudian preventif, khususnya di area area sektor perkebunan.

“Tingginya kasus dapat menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak. Pekerja lalu keluarganya akan kehilangan sebagian atau seluruh pendapatannya. Sedangkan perusahaan akan mengalami kerugian akibat berkurangnya produktivitas pekerja,” jelasnya.

“Oleh akibat itu perlu peran bergerak dari seluruh pihak, termasuk pemerintah untuk menggalang penyelenggaraan kegiatan promotif serta preventif ini,” tambah Roswita.

Roswita menambahkan, kegiatan promotif lalu preventif ini sudah diimplementasikan oleh BPJS sejak 2019 lalu. Bahkan pada 2022, BPJS melalui 11 Kantor Wilayahnya berhasil menyerahkan 31.977 bantuan promotif serta preventif.

Bantuan itu diserahkan dalam bentuk Pemberian Bahan Pangan Bergizi, Pelatihan K3 Umum, Pelatihan Kader Norma (KNK) lalu juga Penyediaan APD Jasa Konstruksi atau Perkebunan.

Roswita berharap, ke depannya kegiatan ini mampu mewujudkan sinergitas kemudian harmonisasi antara pemerintah, pemberi kerja, lalu pekerja dalam mewujudkan kesejahteraan pekerja.

“Ke depan BPJS akan terus melakukan evaluasi serta perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan yang mana digunakan dibutuhkan oleh pekerja, sehingga hasilnya akan lebih besar besar berkualitas juga bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas kemudian juga kesejahteraan pekerja,” tutup Roswita.

Sumber CNN

by Jakarta Inside