Jakarta –
Raja Yordania Abdullah menelepon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Abdullah membicarakan perihal eskalasi konflik ke Timur Tengah usai serangan udara Iran ke Israel.
Dilansir Reuters, Awal Minggu (15/4/2024), Raja Abdullah menyatakan eskalasi yang mana berkelanjutan dari tanah Israel cuma akan memperluas konflik. Dia menegaskan Yordania tak akan menjadi arena perang.
“Eskalasi yang digunakan direalisasikan negara Israel belaka akan memperluas lingkaran konflik,” katanya.
Terpisah, Awal Menteri Yordania Bisher Khasawneh menyatakan setiap eskalasi ke wilayah yang disebutkan akan mengarah pada ‘jalan yang digunakan berbahaya’. Dalam sambutannya terhadap kabinet, Khasawneh mengemukakan angkatan bersenjata negara itu akan menghadapi segala upaya pihak mana pun yang digunakan berupaya membahayakan keamanan kerajaan.
“Semua pihak harus bertugas secara bertanggung jawab dan juga menahan diri…dan tiada terseret ke pada eskalasi yang pasti akan menyebabkan konsekuensi berbahaya,” kata Khasawneh.
Sabtu (13/4) di malam hari waktu setempat, drone-drone kemudian misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Rentetan serangan udara yang digunakan dilancarkan Iran terhadap tanah Israel disebut sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Komitmen Sejati” dengan tujuan membalas serangan terhadap gedung Konsulat Tehran dalam Suriah awal bulan ini. Serangan mematikan itu menewaskan tujuh personel Garda Revolusi Iran, di antaranya dua jenderal militer negara tersebut.
Operasi Jaminan Sejati dari Iran merupakan respons terhadap kematian tujuh personel Garda Revolusi Iran di serangan yang tersebut diyakini didalangi oleh tanah Israel pada Damaskus pada 1 April lalu.
Saksikan Live DetikPagi:
(whn/whn)
Artikel ini disadur dari Raja Yordania Telepon Joe Biden Bahas Perang Iran Vs Israel