JakartaInside.Com– adalah yang memiliki sejarah panjang dalam ajaran Islam. ini tidak turun begitu saja, melainkan melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah.

Dari masa sebelum Islam, perjalanan Nabi Muhammad SAW, hingga turunnya ayat Al-Qur’an yang mewajibkan ini, menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Islam hingga saat ini.

Dikutip dari laman (BAZNAS), Allah telah memerintahkan manusia untuk sejak zaman jahiliah.

Namun, banyak yang menentangnya. Sebelum datangnya perintah , Nabi Muhammad SAW telah menjalankan tiga hari setiap bulan serta di hari Asyura, sebagaimana yang juga dilakukan oleh Nabi Nuh AS.

akhirnya ditetapkan pada tahun ke-2 Hijriyah, setelah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya ke . Peristiwa ini bukan sekadar upaya untuk menghindari gangguan kaum Quraisy, tetapi juga menjadi langkah dalam menyempurnakan ajaran Islam.

Perintah ini tertuang dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Al-Baqarah ayat 183-184, yang menegaskan bahwa telah diwajibkan bagi umat Islam, sebagaimana umat-umat sebelumnya juga diperintahkan untuk .

Sejak saat itu, menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan selama satu bulan penuh, dengan menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

juga memiliki keistimewaan tersendiri. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Allah sendiri yang akan membalas hamba-Nya karena mereka meninggalkan kesenangan demi menjalankan perintah-Nya.

Lalu, mengapa diwajibkan di bulan ? Mengutip laman NU Online, ada beberapa alasan utama:

  1. Bulan Turunnya Al-Qur’an
    adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Para ulama berpendapat bahwa kitab suci ini pertama kali diturunkan pada 17 , bersamaan dengan kitab-kitab suci lain seperti Taurat, Zabur, dan Injil.
  2. Lailatul Qadar
    Di bulan ini terdapat , malam yang lebih baik dari seribu bulan.
  3. Perang Badar
    juga menjadi saksi kemenangan umat Islam dalam Perang Badar, meskipun jumlah mereka jauh lebih sedikit dibandingkan musuh.
  4. Fathu Makkah
    Pada bulan ini juga terjadi peristiwa pembebasan Kota Makkah (Fathu Makkah), yang berlangsung tanpa pertumpahan . Peristiwa ini membuat banyak penduduk Makkah akhirnya memeluk Islam.
  5. Bulan Penuh Kemuliaan
    disebut sebagai induk dari semua bulan karena keistimewaan yang luar biasa.

Dengan segala keistimewaannya, bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi momen mendekatkan diri kepada Allah. ini mengajarkan kesabaran, ketakwaan, serta kepedulian terhadap sesama. Tak heran jika setiap Muslim menyambut dengan penuh suka cita, bahkan banyak yang mengkhatamkan Al-Qur’an dalam sebulan penuh.

bukan sekadar , melainkan juga anugerah bagi umat Islam. Melalui ini, seseorang dapat membersihkan jiwa, meningkatkan kualitas , dan memperoleh pahala berlipat ganda. Sejarah panjang puasa mengajarkan bahwa ini bukan sekadar tradisi, tetapi sebuah perjalanan iman yang penuh makna bagi setiap Muslim.