JakartaInsideCom – RAy. Mayyasari Timur Gondokusumo pemerhati sosial dan konsultan yang kritis soroti polemik Istaka Karya yang banyak menyengsarakan rakyat kecil.

Istaka Karya yang ditahun 2013 mendapat keputusan homologasi nyatanya gagal memperbaiki performa kinerja namun berhasil menumpuk hutang dalam nilai yang besar hingga pada 15 Juli 2022.

Istaka karya resmi dinyatakan pailit oleh PN niaga , dengan pertanggungan hutang keseluruhan sebesar 1.08 T.

Tidak terbayarnya hutang Istaka karya kepada 160 mitra kerjanya selama kurun kurang lebih 10 tahun mengakibatkan polemik berkepanjangan dalam tubuh , seperti saat ini tengah ramai pemberitaan di media sosial salah satu korban istaka karya bapak Triyatno dari CV Trijaya Abadi yang meminta pertanggung dari pimpinan struktural tertinggi yakni Mentri Erick Thohir.

bersama segenap jajaran yang terkesan lambat dalam menangani istaka karya, permohonan tersebut di sampaikan didepan RI komisi VI, sebagai pemegang pucuk pimpinan tertinggi di ini yang memiliki kapasitas dan kendali besar, seharusnya bisa memberikan pemecahan dengan segera yang berpihak kepada rakyat bukan sekedar mengeluarkan perpres dan membubarkan istaka karya dan terkesan lepas tangan dari tanggung jawab administratif terhadap rakyat dan menyerahkan likuidasi serta PKPU kepada pengadilan saja,”

“Permasalahan istaka karya bukan sekedar permasalahan semata melainkan Moralitas, harus hadir dan bertanggung jawab terhadap permasalahan hutang karna didirikan untuk mengelola demi pemenuhan rakyat bukan untuk menyengsarakan merugikan terlebih merampok hak rakyat,”

“Pak Triyatno hanya rakyat kecil yang menuntut haknya terlebih PT Trijaya abadi milik bapak Triatno hanyalah kecil bukan besar ataupun raksasa yang biasa muncul di pemberitaan witness atas skandal penggelapan pajak atau tax avoidance dengan skema tranfer pricing melalui diluar negeri demi mendulang keuntungan pribadi sangat besar sekaligus merugikan pendapatan pajak dalam jumlah yang sangat besar pula.”ujarnya kepada JakartaInsideCom pada Kamis, 13 Juli 2023

Mayyasari menghimbau dengan tegas kepada Erik Thohir sebagai untuk tidak tebal telinga mendengarkan penderitaan rakyat kecil yang disebabkan kinerja buruk dari management salah satu plat merah yang ia pimpin yaitu istaka karya .

Hal ini karena sampai detik ini para korban istaka karya masih menunggu akhlaq dari Erik Thohir dalam menyelesaikan kasus istaka karya dan membayar hak mereka, seharusnya mengevaluasi apakah masih relevan adaya di ini atau di tiadakan saja menimbang sebagian besar memiliki kasus yang sama akan hutang dan sangat membebani APBN .

tidak mampu bertranformasi dengan maksimal dan mencapai goal dalam menggerakan roda untuk pemenuhan hajat hidup orang banyak. Justru issue penyelewengan anggaran kerap terjadi di tubuh selain issue jual beli jabatan.***