jakartainside.com – INFO TEMPO – Pelabuhan Paropo Batuhorbo pada Dusun Batuhorbo, Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Wilayah Dairi, Provinsi Sumatera Utara, resmi beroperasi. Kepala Daerah Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, Kepala BPTD Kelas 2 Sumut Dadan M Ramdan, General Manager PT ASDP Heru Wahyoni juga Kepala KSOPP Danau Toba Rijaya S hadir menggunting pita juga menerima ulos dari para tokoh adat.
Acara dilanjut dengan pengoperasian Kamar Motor Penumpang (KMP) Jurung-jurung. Dimulai dengan ritual ‘Hahomion Mangelek’ agar perjalanan bus air yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2 Februari 2022 lalu, mendapat restu leluhur. Prosesi kearifan lokal dipimpin perwakilan Raja Sisampuluualu atau raja ke-18, Daulat Rumasingap.
“Kita awali dengan doa lalu Mangelek arwah leluhur pendahulu kita, semoga perjalanan KMP dan juga pelayanan pelabuhan ke depannya terus-menerus lancar, dijauhkan dari marabahaya,” kata Daulat, Rabu, 22 November 2023.
Menurutnya, sebagai makhluk beradab kemudian beradat, manusia harus menghormati para leluhur yang dimaksud mewariskan budaya, alam yang tersebut indah seperti filosofi nama Paropo. Sejarah mencatat, mayoritas penduduk yang tersebut tinggal pada Paropo adalah petani, sehari-hari bekerja dibantu kerbau.
Bupati Dairi, Eddy Berutu mengatakan, pemerintahannya telah terjadi memohonkan pengembangan rute trayek dari Silalahi ke Simanindo di area Kota Samosir yang tersebut akan direalisasikan pada 2024. Rute ini memperpendek jarak tempuh dari tiga jam melalui darat menjadi 45 menit lewat danau.
“Harapan saya, pelabuhan ini didukung warga dikarenakan berdampak positif meningkatkan kesejahteraan, khususnya di tempat sektor pariwisata. Semoga harapan mewujudkan Dairi unggul di sektor ekonomi juga harmoni keberagaraman segera kita rasakan,” katanya.
Kepala KSOP Danau Toba Rijaya Simarmata menambahkan, Pelabuhan Paropo Batuhorbo melayani pengangkutan penumpang serta barang dengan rute Paropo-Tongging dalam Daerah Karo. Jarak tempuhnya 15 menit dengan ongkos yang dimaksud masih disubsidi pemerintah sebesar Rupiah 15.000 per orang. Kapasitas kapal untuk 60 penumpang.
“Tahun depan, sebentar lagi, rencananya akan melayani rute Paropo-Simanindo. Harapannya pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan lokal atau regional yang digunakan meningkatkan aktivitas kegiatan ekonomi penduduk Dairi, khususnya masyarakat di dalam sekitar Danau Toba,” katanya.
Dirinya juga berterima kasih untuk para tokoh adat melawan doa juga ritual yang tersebut dijalankan demi mendapat restu para leluhur agar semua pelayanan pelabuhan juga perjalanan KMP Jurung-jurung berjalan baik.
“Hahomion ini yang ditunggu-tunggu supaya kami tak was-was menjalankan tugas. Kiranya keberadaan pelabuhan sanggup meningkatkan taraf hidup publik sebagaimana permintaan para tokoh masyarakat,” ucap Rijaya.(*)
Sumber Tempo