JakartaInsideCom – Nabi Muhammad SAW, sebagai sosok yang sangat dihormati dalam agama Islam, memiliki latar belakang keluarga yang penting untuk diketahui. Salah satu tokoh penting dalam kehidupan beliau adalah ibunya, Aminah binti Wahab. Aminah berasal dari suku Quraisy, salah satu suku terkemuka di Mekkah pada masa itu.
Aminah binti Wahab dikenal sebagai wanita yang mulia dan terhormat. Ia menikah dengan Abdullah bin Abdul Muthalib, seorang pedagang dari suku Quraisy yang juga merupakan ayah dari Nabi Muhammad. Pernikahan mereka adalah peristiwa yang sangat dinantikan oleh keluarga besar Quraisy karena keduanya berasal dari garis keturunan yang terhormat.
Ketika Aminah mengandung Nabi Muhammad, Abdullah, suaminya, meninggal dunia dalam perjalanan dagang ke Syam. Aminah pun harus menjalani masa kehamilan dan melahirkan Nabi Muhammad seorang diri. Nabi Muhammad lahir pada tahun 570 Masehi, yang dikenal sebagai Tahun Gajah, karena pada tahun tersebut terjadi peristiwa penyerangan Ka’bah oleh pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah.
Setelah kelahiran Nabi Muhammad, Aminah merawat dan membesarkan beliau dengan penuh kasih sayang. Namun, ketika Nabi Muhammad berusia enam tahun, Aminah meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari Madinah ke Mekkah. Kepergian Aminah meninggalkan duka yang mendalam bagi Nabi Muhammad yang saat itu masih sangat muda.
Meskipun masa hidupnya bersama Nabi Muhammad sangat singkat, peran Aminah sebagai ibu sangatlah besar. Ia memberikan kasih sayang dan perhatian yang mendalam kepada putranya, yang kelak menjadi nabi terakhir dalam agama Islam. Warisan Aminah binti Wahab tetap hidup dalam sejarah Islam sebagai ibu dari Nabi Muhammad, sosok yang membawa ajaran Islam kepada umat manusia.