– Kementerian () akan menggelar Isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah pada Sabtu, 29 Maret . ini menjadi momen krusial dalam penetapan Hari Raya bagi umat Islam di .

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) , Abu Rokhmad, menegaskan bahwa isbat selalu dilakukan pada tanggal 29 untuk menetapkan awal Syawal.

“Kami akan menggelar isbat awal Syawal pada 29 Maret . ini penting karena menentukan kapan umat Islam merayakan ,” ujar Abu Rokhmad dalam Rapat Persiapan Isbat di , Selasa (18/3/).

Penentuan awal Syawal dilakukan dengan hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung), sebagaimana diatur dalam Fatwa Majelis () Nomor 2 Tahun .

Secara astronomi, konjungsi atau ijtimak diperkirakan terjadi pada 29 Maret pukul 17.57.58 WIB. Saat matahari terbenam, posisi hilal diperkirakan berada di antara minus tiga derajat di hingga minus satu derajat di .

“Karena itu, kita perlu melakukan verifikasi melalui rukyat hilal di lapangan,” jelas Abu Rokhmad.

Untuk memastikan visibilitas hilal, akan menggelar rukyatul hilal di 33 titik di seluruh . Setiap provinsi akan memiliki satu titik pemantauan, kecuali .

“Di , rukyatul hilal tidak digelar karena bertepatan dengan . Kita saling ,” ujar Abu Rokhmad.

juga akan menggunakan peralatan canggih dalam proses rukyat untuk memastikan hasil yang .

isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB. Seminar ini akan dihadiri oleh besar sahabat, ahli falak, perwakilan Islam, serta terkait seperti LAPAN, , , dan Planetarium Bosscha.

isbat sendiri akan berlangsung secara tertutup mulai pukul 18.45 WIB. Hasilnya akan diumumkan kepada melalui konferensi oleh .

Dengan persiapan matang, memastikan bahwa penetapan 1 Syawal 1446 H dilakukan secara dan dapat menjadi pedoman bagi umat Islam di .