Partai memberi sindiran pedas kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Soekarnoputri usai menyebut ada pihak yang baru berkuasa namun ingin bertindak seperti Orde Baru.

Wakil Ketua Umum Partai , Habiburokhman mengatakan, sejatinya ia mendukung penuh inti nasehat yang disampaikan , yakni perlunya kesadaran tidak berlaku sewenang-wenang atas setiap kekuasaan yang dimiliki.

“Yang kami tangkap inti pesan beliau adalah agar siapa pun yang sedang memegang kekuasaan tidak bertindak sewenang-wenang dan tidak memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan kelompoknya,” kata Habiburokhman kepada di , Selasa (28/11/).

Menurutnya, apa yang disampaikan adalah pesan untuk seluruh . Mengingat, adalah ke-5 RI.

“Kami Kami sangat menghormati ibu dan kami menyambut positif pidato tersebut. Secara umum itu nasehat beliau sebagai tokoh bangsa kepada kita semua,” ujarnya.

Namun, apa yang disampaikan itu seperti balik ke pihaknya sendiri. Sebab, ada beberapa yang sempat menguap dan membuat bertanya-tanya atas dari pihak yang berkuasa.

Salah satu yang disorot yaitu beredarnya Pakta Integritas (Pj) Bupati Sorong untuk bantu memenangkan pasangan . Bahkan, tersebut ikut ditandatangani oleh BIN tersebut.

“Belakangan ini banyak warga mempertanyakan pakta integritas Pj Bupati di Sorong, dugaan ketidaknetralan Pj Bupati Cilacap dengan kancing merah, dugaan ketidaknetralan bupati di Majalengka dan banyak lagi,” ucapnya.

Habiburokhman lantas memberi pesan, kekuasaan sejatinya adalah amanah dari rakyat yang harus dijalankan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Kekuasaan adalah amanah dari rakyat yang harus diraih dengan yang terhormat. Jangan karena takut kehilangan kekuasaan atau takut tidak berkuasa lagi kita melakukan hal hal yang melanggar prinsip prinsip demokrasi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Ketua Umum Soekarnoputri sempat meluapkan amarahnya saat memberi arahan di acara Rakornas -Mahfud di JIExpo, , , Senin (27/11/).

menyebut, yang baru berlagak seperti rezim Orde Baru. Ia juga meminta orang yang telah ia sindir untuk insaf karena telah berbuat banyak pelanggaran.***