JakartaInsideCom – Wakil Presiden RI Ma‘ruf Amin menyayangkan terkait dugaan bocornya data Daftar Pemilih Tetap (DPT) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Yang kebocoran ya kita sayangkan ya bahwa itu sampai bocor ya itu kita sayangkan,” ucap Ma‘ruf, seusai menghadiri Mukernas III Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Mercure, Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Maka dari itu, menurutnya, KPU harus serius menjaga kerahasiaan data apapun yang mereka miliki. Karena semakin banyak kejadian data bocor semacam itu.
“Karena itu kita harapkan KPU harus betul-betul menjaga kerahasiaan itu memang sekarang ini musimnya bocor itu apa, musimnya bocor itu apa,” jelas dia.
Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu juga berharap kedepannya seluruh elemen ikut bekerja sama menjaga data-data yang memang seharusnya bukan untuk disebarkan.
Sebelumnya, data milik KPU tersebut dibocorkan oleh akun anonim bernama Jimbo di BreachForums pada Senin (27/11/2023).
Dalam unggahannya, akun itu melampirkan sampel data yang ia klaim didapatkan dari KPU (kpu.go.id). Sampel data tersebut memuat nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat.
Sampel ini juga memuat data sejumlah pemilih yang berada di luar negeri. Pengunggah mengklaim memiliki lebih dari 250 juta (252.327.304) data.
Ia menyediakan sekitar 500 ribu data sebagai sampel yang bisa dilihat para pengguna BreachForums. Data tersebut dijual dengan harga 2BTC atau US$74 ribu, setara Rp1,14 miliar.