JakartaInsideCom – Jakarta, 14-15 Oktober 2024 menyelenggarakan sebuah workshop bertajuk P5 Tema Kebekerjaan yang bekerja sama dengan Usaha dan Industri (DUDI), yakni PT Karamel Kreativindo. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep Proyek Penguatan Profil Pancasila (P5) yang berfokus pada tema kebekerjaan, serta untuk meningkatkan pemahaman terkait penerapan konsep tersebut di sekolah. Workshop ini dihadiri oleh 49 dari yang bertugas untuk mengimplementasikan konsep P5 kepada siswa-siswi mereka.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber utama yang kompeten di bidangnya. Narasumber pertama adalah Catur Pamungkas, seorang entrepreneur dan founder dari Bantuinonline, sebuah yang fokus pada pemberdayaan pelaku usaha kecil melalui teknologi. Narasumber kedua adalah , Sekolah SMP IT Taruma Islamic School MA Plus yang juga seorang coach pendidikan. Keduanya memberikan wawasan mendalam terkait kebekerjaan dan penerapan P5 dalam konteks pendidikan vokasi di era digital.

Hari Pertama: Tantangan Era Disrupsi Digital

Pada hari pertama, Catur Pamungkas menyampaikan materi mengenai tantangan yang dihadapi oleh siswa-siswi di era disrupsi digital. Menurut , perkembangan teknologi yang sangat pesat menyebabkan perubahan besar dalam kerja, di mana banyak konvensional mulai tergantikan oleh otomasi dan kecerdasan buatan. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan, harus cepat beradaptasi dengan perubahan ini agar lulusan-lulusan SMK dapat tetap relevan dan kompetitif di pasar kerja.

juga menyoroti pentingnya pemahaman tentang keterampilan digital bagi siswa, seperti pemrograman, analisis data, dan desain digital. Keterampilan-keterampilan ini akan menjadi modal penting dalam menghadapi kerja di masa depan yang semakin bergantung pada teknologi. Selain itu, ia menekankan bahwa sekolah-sekolah perlu mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses agar siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga kreator yang mampu memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan inovatif.

Hari Kedua: Mindset Dasar Digital Marketing dan Penerapan P5

Pada hari kedua, kembali melanjutkan materinya dengan fokus pada mindset dasar digital marketing. Menurutnya, keterampilan pemasaran digital bukan lagi sebuah pilihan, tetapi merupakan sebuah keniscayaan di masa mendatang. Era digital telah mengubah cara produk dan jasa dipasarkan, sehingga para siswa perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pemasaran melalui media sosial, iklan daring, dan teknik-teknik pemasaran berbasis data. memberikan berbagai contoh konkret tentang bagaimana siswa dapat memanfaatkan platform- untuk memasarkan produk atau jasa mereka secara efektif.

Di sisi lain, memberikan pemaparan yang lebih praktis terkait dengan implementasi konsep P5 dalam aktivitas keseharian di sekolah. Dalam penjelasannya, menekankan pentingnya penguatan karakter pada siswa melalui yang kontekstual dan aplikatif. P5, sebagai salah satu program unggulan Kurikulum Merdeka, dirancang untuk mengembangkan enam dimensi Profil Pancasila, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Menurut , harus mampu memfasilitasi siswa untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam sehari-hari, baik melalui kegiatan akademik maupun non-akademik. Ia mencontohkan bagaimana kegiatan-kegiatan praktis di sekolah, seperti proyek kewirausahaan, dapat menjadi wadah untuk mengaplikasikan P5. Dengan demikian, siswa tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga membangun sikap dan karakter yang kuat, yang pada akhirnya akan membantu mereka dalam kerja maupun bermasyarakat.

dan Narasumber Workshop P5

Refleksi dan Penutupan

Workshop ini mendapatkan respons positif dari para yang hadir. Mereka mengakui bahwa materi yang disampaikan oleh dan sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh pendidikan saat ini, terutama dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi era industri 4.0. Selain itu, workshop ini juga memberikan inspirasi bagi untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan kerja modern.

Secara keseluruhan, workshop ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi proses di , khususnya dalam hal penguatan keterampilan digital dan pengaplikasian P5 dalam konteks kebekerjaan. Para yang telah mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat menyebarluaskan pemahaman mereka kepada rekan-rekan sejawat serta mengimplementasikannya dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa-siswa SMK dapat lebih siap menghadapi tantangan di kerja dan industri masa depan.