– Polemik penangguhan gelar doktor di Kajian Stratejik dan (SKSG), Universitas (), terus memanas. Praktisi sekaligus anggota Universitas (ILUNI ), , turut angkat bicara. Ia mengungkapkan dugaan adanya praktik jual beli gelar akademik yang melibatkan oknum tertentu di SKSG UI.

menyampaikan pandangannya saat ditemui di UI pada Jumat (15/11) . Ia mengaku prihatin dengan isu ini karena dinilai mencoreng kredibilitas salah satu universitas terbaik di .

“Praktik jual beli gelar doktor ini masih kita duga. Memang mereka tetap , tapi kan kuliahnya tidak tampak. Artinya, proses akademiknya ini patut kita pertanyakan,” ujar Deolipa.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa praktik semacam ini sering kali dibungkus dengan mekanisme yang terlihat seolah-olah sesuai aturan akademik. Namun, pada kenyataannya, proses tersebut mungkin telah dimanipulasi untuk mempermudah meraih gelar.

“Nah, praktik jual beli gelar ini dibungkus dengan proses akademisi, seperti ada , ada tugas, ada , tetapi kenyataannya, apakah semuanya itu benar-benar dilaksanakan secara maksimal? Atau hanya formalitas saja?” tambahnya.

Kasus ini mencuat setelah pihak UI menangguhkan gelar doktor karena dianggap belum memenuhi beberapa akademik. Hal tersebut memicu spekulasi tentang adanya kelonggaran atau bahkan pelanggaran dalam akademik di SKSG UI.

Menurut Deolipa, indikasi jual beli gelar seperti ini harus diusut tuntas untuk menjaga nama baik Universitas . Ia menegaskan bahwa UI, sebagai institusi terkemuka, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integritas dan kredibilitasnya.

“UI adalah simbol tinggi di . Kalau praktik semacam ini dibiarkan, kita kehilangan kepercayaan . dan alumni UI bisa ikut tercoreng, padahal mereka sudah bekerja keras untuk menyelesaikan dengan jujur,” tegasnya.

Deolipa juga mendesak pihak rektorat dan fakultas terkait untuk membuka investigasi menyeluruh atas dugaan tersebut. Menurutnya, tidak hanya kasus yang perlu diperiksa, tetapi juga seluruh proses akademik di SKSG UI.

Deolipa Yumara, dalam sebuah konferensi pers, Srengseng Sawah, Kecamatan. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Jumat (15/11). ( foto : istimewa).
“Ini bukan hanya satu orang, ini . Kalau ada oknum di dalam, mereka harus ditindak. Jangan sampai institusi sebesar UI rusak hanya karena segelintir orang yang bermain-main dengan aturan,” ujar Deolipa dengan nada serius. ( foto : Istimewa).

“Ini bukan hanya satu orang, ini . Kalau ada oknum di dalam, mereka harus ditindak. Jangan sampai institusi sebesar UI rusak hanya karena segelintir orang yang bermain-main dengan aturan,” ujar Deolipa dengan nada serius.

Polemik ini menarik perhatian , terutama di kalangan akademisi dan alumni UI. Sebagian pihak menilai bahwa kasus ini bisa menjadi momentum untuk mereformasi akademik di universitas tersebut.

Hingga ini diturunkan, pihak SKSG UI maupun Universitas belum memberikan pernyataan resmi terkait tudingan . Namun, isu ini telah memicu diskusi luas, baik di media maupun forum-forum akademik.

kini menanti langkah tegas dari pihak universitas untuk menindaklanjuti dugaan ini. Jika terbukti ada praktik jual beli gelar, bukan hanya nama baik universitas yang dipertaruhkan, tetapi juga masa depan tinggi di .