antara dan Hamas merupakan langkah penting dalam upaya mengakhiri yang telah berlangsung lama di wilayah .

Setelah lebih dari 460 hari agresi, kesepakatan ini diharapkan dapat membawa dan mengurangi penderitaan warga sipil yang terjebak dalam .

Artikel ini akan membahas rincian yang disepakati, termasuk isi perjanjian dan dampaknya terhadap situasi di .

1. Latar Belakang

antara dan Hamas telah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan ketegangan yang meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Sejak awal agresi, ribuan warga Palestina telah kehilangan nyawa, dan infrastruktur di mengalami kerusakan parah.

ini muncul sebagai respons terhadap mendesak untuk menghentikan kekerasan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga yang terdampak.

2. Rincian

ini akan dimulai pada tanggal 19 Januari 2025 dan dirancang untuk berlangsung selama enam minggu. Beberapa poin penting dari perjanjian ini meliputi:

  • Pertukaran Sandera dan Tahanan: setuju untuk membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai imbalan untuk setiap sandera yang dibebaskan. Selain itu, 50 tahanan Palestina lainnya akan dibebaskan untuk setiap tentara yang ditahan di . Pada fase pertama, sebanyak 33 warga akan dibebaskan, termasuk dan anak-anak.
  • Penarikan Pasukan: akan melakukan penarikan pasukan secara bertahap dari Jalur , yang telah menjadi pertempuran sengit selama berlangsung.
  • Akses Bantuan Kemanusiaan: ini juga diharapkan dapat membuka akses bagi bantuan kemanusiaan ke , yang sangat dibutuhkan oleh penduduk yang terjebak dalam kondisi sulit akibat perang.

3. Reaksi Terhadap

Pengumuman tentang ini disambut dengan suka cita oleh warga , yang berharap bahwa langkah ini akan membawa positif setelah periode panjang penderitaan. merayakan tersebut dengan berkumpul di jalan-jalan dan meneriakkan yel-yel dukungan. 

Sementara itu, juga menyambut baik kesepakatan ini, menyerukan agar semua pihak berkomitmen untuk melaksanakan ketentuan perjanjian demi mengakhiri korban di .

Kesimpulan

antara dan Hamas yang dijadwalkan mulai berlaku pada 19 Januari 2025 adalah langkah signifikan dalam upaya mengakhiri berkepanjangan di .

Dengan rincian perjanjian yang mencakup pertukaran sandera, penarikan pasukan, dan akses bantuan kemanusiaan, ada harapan bahwa kesepakatan ini dapat membawa dan memulihkan di wilayah tersebut.

Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada komitmen kedua belah pihak untuk menghormati perjanjian dan melanjutkan dialog demi mencapai jangka panjang bagi yang telah mengorbankan banyak nyawa.